Tips Sehat Mencegah ISPA di Tengah Cuaca Ekstrem

KENDARINEWS.COM–– Cuaca yang tidak menentu di awal Ramadan menjadi tantangan bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa. Cuaca panas di siang hari sering kali diikuti hujan deras pada sore atau malam hari, menyebabkan perubahan suhu yang drastis.

Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terutama bagi mereka yang daya tahan tubuhnya melemah akibat kurangnya asupan cairan selama berpuasa.

Kepala Puskesmas Gunung Anyar, Lucas Wisnuaji, mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan agar tidak mudah terserang ISPA. Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan etika batuk dan menjaga kebersihan diri.

“Jika sedang batuk atau pilek, gunakan masker agar tidak menularkan ke orang lain. Selain itu, kurangi aktivitas di luar ruangan, terutama saat cuaca ekstrem. Ini langkah penting untuk mencegah penularan virus,” ujar Lucas

Selain itu, menjaga pola makan saat sahur dan berbuka juga menjadi kunci utama dalam memperkuat daya tahan tubuh. Lucas menekankan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan mencukupi kebutuhan cairan agar tubuh tetap bugar selama puasa.

“Saat berbuka puasa, pastikan tubuh mendapat asupan gizi yang baik. Konsumsi makanan sehat dan minum air yang cukup agar tidak dehidrasi, karena kekurangan cairan bisa melemahkan sistem imun dan membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit,” tambahnya.

Perubahan cuaca yang cepat dari panas ke hujan juga perlu diwaspadai. Suhu yang berubah drastis dapat membuat tubuh kesulitan beradaptasi, sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Untuk itu, Lucas menyarankan agar masyarakat menjaga kehangatan tubuh saat malam hari dan menghindari paparan hujan langsung.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan bahwa meski berpuasa adalah ibadah yang dijalankan dengan penuh keikhlasan, menjaga kesehatan tetap menjadi prioritas. Jika tubuh terasa lemah atau menunjukkan gejala sakit yang tidak kunjung membaik, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis.

“Bisa berpuasa sesuai kemampuan. Jika merasa kondisi tubuh tidak memungkinkan, segera konsultasikan ke tenaga medis agar tidak memperburuk kesehatan,” pesannya.

Masyarakat juga diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala ISPA yang berkepanjangan. Deteksi dini dan penanganan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Dengan menjaga pola hidup sehat, menerapkan langkah pencegahan, serta mengenali kondisi tubuh sendiri, umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman dan tetap sehat di tengah cuaca ekstrem Ramadan tahun ini. (JPG)

Tinggalkan Balasan