KENDARINEWS.COM–Gubernur Sultra Andi Sumangerukka (ASR), menegaskan komitmennya untuk menghapus sekat-sekat politik yang selama ini membelah masyarakat. Gubernur ASR bersama Wakil Gubernur (Wagub) Sultra Hugua berkomitmen profesional dalam menyusun kabinet pemerintahan.
Gubernur ASR menyampaikan pesan persatuan dan profesionalisme dalam menjalankan pemerintahan saat awal menginjakkan kaki di Bumi Anoa setelah pelatikan pada 20 Februari 2025.
“Tidak ada lagi batas pemisah. Tidak ada lagi dinding penghalang. Kini saatnya kita menyatukan hati dan pikiran untuk bekerja dan membangun demi Sultra yang lebih baik,” tegas ASR dalam sebuah kesempatan, Minggu (2/3/2025)
Gubernur ASR memastikan faktor politik tidak akan menjadi pertimbangan utama dalam menempatkan pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra. “Kompetisi telah usai. Ini bukan lagi tentang siapa yang mendukung atau tidak mendukung saya dan Pak Hugua. Kami akan bersikap terbuka dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak untuk berkontribusi,” ujarnya.
“Kami sejak awal komitmen akan menghilangkan sekat. Jangan takut. Saya tidak akan melihat ke belakang, tetapi ke depan. Rekan-rekan yang dulu tidak mendukung saya tetap memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja dan berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan Sultra Kita harus bekerja bersama tanpa sekat,” sambung Gubernur ASR.
Mantan Panglima Kodam XIV Hasanuddin itu menekankan pemerintahannya bukan hanya milik satu kelompok tertentu, tetapi milik seluruh rakyat Sultra Ia mengajak semua elemen masyarakat untuk melepaskan perbedaan politik dan fokus pada pembangunan bersama. Ia bahkan mengingatkan para kepala dinas agar bekerja dengan penuh dedikasi
“Jika hati kita baik, maka kerja kita juga akan baik. Sesuai pesan Presiden RI, Bapak Prabowo, jangan khianati mandat rakyat. Saya dan Pak Hugua akan bekerja sekuat tenaga untuk membawa Sultra lebih maju, tetapi kami tidak bisa bekerja sendiri. Semua OPD, para eselon lingkup Pemprov Sultra hingga masyarakat harus bersatu untuk membangun daerah ini,” pinta Gubernur ASR.
Selain merajut kembali persatuan, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sultra itu berkomitmen untuk tidak berjalan sendiri dalam membangun daerah. Gubernur ASR mengungkapkan program-program dari kepemimpinan sebelumnya yang terbukti bermanfaat bagi masyarakat akan tetap dilanjutkan.
“Saya akan tetap berdiskusi dengan pemimpin sebelumnya untuk melihat program mana yang bisa diteruskan. Kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan semua pihak,” kata mantan Komandan Korem (Danrem) 143 Halu Oleo (HO) Kendari itu.
Bahkan, ASR siap untuk berkolaborasi dengan para mantan gubernur ia tidak akan segan-segan untuk menghampiri bila nantinya diberi ruang.
Saya tidak akan malu-malu nanti. Mudah-mudahan mereka mau membuka diri. Saya tidak merasa rendah kalau saya minta. Kalau mereka membuka diri, Insya Allah pasti saya akan datang, paparnya.
Langkah itu ditempuh ASR mengingat perjuangan pemimpin sebelumnya harus dihargai. Selain itu, ketika ia menjabat Danrem 143 HO dan Kabinda Sultra telah melihat langsung seperti apa kerja keras dari paragubernur sebelumnya. Karena saya merasa bahwa pertarungan kita sudah selesai dan sekarang mari kita bersama-sama untuk membangun Sultra yang lebih maju ke depan, tuturnya.
Sebelumnya, ASR dan Wagub Hugua melakukan penandatanganan Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja Tahun 2025 bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sultra. Penandatanganan pakta integritas itu dalam upaya meningkatkan akuntabilitas dan transparansi tata kelola pemerintahan.
“Pakta integritas yang ditandatangani bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan komitmen nyata kepada Tuhan Yang Masa Esa, Allah SWT dan masyarakat Sultra” ujar ASR.
Ia mengingatkan seluruh aparatur Pemprov Sultra harus menjadikan pakta integritas sebagai pedoman utama dalam setiap pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan. Selain itu, perjanjian kinerja yang telah disepakati akan menjadi dasar utama dalam menilai efektivitas kerja setiap OPD.






































