KENDARINEWS.COM—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara gerak cepat menangani warga terdampak gempa bumi Kolaka Timur. Mereka intens mneyalurkan kebutuhan pokok warga, berupa bantuan selimut dan matras.
Itu dilakukan sebagai bentuk kepedilian pemerintah terhadap warga terdampak gempa, sekaligus memberikan bantuan dan penndampingan psykologis bagi warga kehilangan rumah dan tempat tempat lainya,

Kepala BPBD Sultra Muhammad Yusup , mengatakan bahwa penyerahan bantuan tersebut diberikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Timur sebagai langkah untuk mengantisipasi gempa bumi yang terus menerus terjadi di Kecamatan Lalolae.
“Kami sudah terjun langsung mengunjungi posko BPBD Koltim dan sejumlah rumah yang terdampak gempa di Kecamatan Lalolae,” kata Muhammad Yusup, Rabu (29/1/2024)
Ia menyebutkan bahwa bantuan berupa selimut dan matras tersebut diharapkan dapat meringankan sedikit beban masyarakat yang terdampak gempa bumi di daerah itu.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Koltim Dewa Made menyampaikan apresiasi atas gerak cepat BPBD provinsi untuk menangani bencana alam ini
“Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama untuk mendukung kebutuhan darurat warga yang terdampak bencana. Kami akan segera menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Dewa Made.
Ia juga menjelaskan bahwa proses penyaluran bantuan ini akan segera dilaksanakan dengan melibatkan pihak-pihak terkait untuk memastikan agar distribusi bantuan dapat dilakukan dengan tepat sasaran dan efisien.
“Pemda Koltim juga terus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya pemulihan pascabencana,” jelasnya
Ditempat terpisah data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari mencatat sebanyak 178 kali gempa bumi susulan yang terjadi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), sejak 24 hingga 29 Januari 2025
Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin saat dihubungi di Kendari, Rabu, mengatakan peristiwa gempa bumi di wilayah tersebut merupakan rangkaian dari gempa utama yang terjadi pada Jumat (24/1) dengan magnitudo 4,9.
“Setelah itu ada 178 gempa bumi susulan,” kata Rudin.
Dia menyebutkan, pada 24 Januari 2025 terdapat sebanyak tiga kali gempa bumi susulan, kemudian pada 25 Januari terjadi sebanyak 29 kali gempa bumi, setelah itu pada 26 Januari 2025 terdapat 15 kali gempa susulan, dan tanggal 27 terdapat dua kali gempa bumi.
“Selanjutnya pada 28 Januari 2025 terdapat sebanyak 53 kali kali gempa susulan dan hari ini, 29 terdapat sebanyak 76 kali gempa bumi susulan,” ujarnya.
Rudi menjelaskan bahwa dari ratusan gempa bumi yang terjadi, terdapat sebanyak 25 gempa susulan yang terasa hingga di beberapa wilayah lain di sekitar Kabupaten Kolaka Timur. Bahkan, yang terbesar pada hari ini dengan kekuatan magnitudo 5,1
Mayoritas gempa akibat aktivitas tektonik pada wilayah dangkal yang berpusat di Kecamatan Lalolae,” ungkapnya.
Rudin juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Namun ia tetap meminta masyarakat menghindari bangunan retak akibat gempa.(kn)






































