Pahlawan Timnas Belanda
Sebagai striker utama Timnas Belanda, Kluivert turut mencatatkan sejarah di Euro 2000. Ia menjadi pencetak gol terbanyak turnamen itu meski Belanda harus puas hanya sampai semifinal. Sayangnya, kariernya mulai menurun saat memasuki usia emas. Kepindahannya ke Newcastle United pada usia 28 justru menjadi awal perjalanan yang tidak konsisten.
Awal Karier Kepelatihan
Setelah gantung sepatu di usia 32 tahun, Kluivert langsung terjun ke dunia kepelatihan. Ia memulai sebagai pelatih striker dan asisten pelatih di beberapa klub. Kesempatan besar datang saat ia ditunjuk sebagai asisten Louis van Gaal di Timnas Belanda. Bersama Van Gaal, Kluivert berkontribusi membawa Belanda meraih peringkat tiga di Piala Dunia 2014.
Pasang Surut sebagai Pelatih
Kiprah Kluivert setelah Piala Dunia tidak sepenuhnya mulus. Ia sempat menangani Curacao dan berhasil meningkatkan performa tim tersebut. Namun, langkahnya sebagai Direktur Sepak Bola PSG dan berbagai peran lainnya tidak memberikan dampak besar pada kariernya. Kluivert juga menjadi asisten pelatih di Timnas Kamerun dan pelatih interim Curacao sebelum menangani klub Turki, Adana Demirspor, pada 2023.
Harapan Baru di Indonesia
Kini, Patrick Kluivert berada di ambang tantangan baru sebagai calon pelatih Timnas Indonesia. Jika terpilih, ia memiliki peluang besar untuk membawa Timnas Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, termasuk mencetak sejarah lolos ke Piala Dunia.
Namun, tantangan ini tidak ringan. Jika Kluivert gagal memenuhi ekspektasi, hal itu bisa memperpanjang catatan bahwa karier kepelatihannya belum mampu menyamai kesuksesannya saat menjadi pemain. (ptr/nva/kn)








































