Waspada, Peredaran Upal Meningkat Jelang Nataru

KENDARINEWS.COM—Kepala Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Doni Septadijaya mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu (Upal) menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).  

Peningkatan aktivitas ekonomi di momen tersebut berpotensi dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan Upal.

Data BI Sultra menunjukkan peningkatan temuan UPAL sebesar 24 persen di tahun 2024 dibandingkan tahun 2023, mencapai total 449 lembar.  

Temuan ini berasal dari berbagai sumber, meliputi klarifikasi perbankan, Penyedia Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR), loket penukaran BI, dan laporan dari masyarakat.

“Kerjasama yang erat dengan Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu dan aparat penegak hukum telah menghasilkan sejumlah penindakan terhadap kasus uang palsu,” ujar Doni Septadijaya.  

Ia mencontohkan penemuan 23 lembar UPAL di Polresta Kendari (Mei), 49 lembar di Polres Kolaka Timur (Oktober), dan 16 lembar uang yang diragukan keasliannya di Konawe Selatan (awal Desember). Kasus terakhir melibatkan penangkapan pengedar Upal yang menyasar warung kecil.

Sebagai upaya pencegahan, BI Sultra gencar mengedukasi masyarakat melalui program Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP Rupiah).  

Program ini mengenalkan ciri-ciri keaslian uang secara langsung dan melalui berbagai kanal media komunikasi.  Sepanjang 2024, telah dilaksanakan 272 kegiatan luring dengan 459 ribu peserta, dan 114 kegiatan daring dengan 796 ribu views.

Doni Septadijaya mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pencegahan peredaran uang palsu dengan melaporkan temuan uang yang diragukan keasliannya kepada pihak berwenang dan Bank Indonesia Sultra.  

“Kewaspadaan dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk menekan peredaran uang palsu,” tegasnya. (ags/kn)

Tinggalkan Balasan