Kendarinews.com – Badai El Nino tahun 2024 memang membuat sektor pertanian di banyak daerah kelimpungan, terutama bagi tanaman semusim yang sangat bergantung pada pasokan air seperti padi dan jagung. Potensi gagal panen pun meningkat drastis akibat perubahan iklim yang ekstrem ini. Namun, di tengah badai El Nino, Sulawesi Tenggara (Sultra) justru mampu tampil beda dan mencatatkan prestasi yang bikin bangga.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Sultra berhasil menempati posisi keempat tertinggi secara nasional dalam peningkatan produksi beras di tahun 2024. Tak main-main, hingga September 2024, produksi beras Sultra mencapai 317,56 ribu ton, meningkat sebesar 42,25 ribu ton dibandingkan tahun 2023. Jika tren positif ini berlanjut, proyeksi produksi beras Sultra hingga akhir tahun 2024 diperkirakan akan menyentuh angka 552,87 ribu ton, jauh melampaui capaian tahun lalu yang hanya 479,41 ribu ton.

Kunci keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distannak) Sultra yang sigap mengantisipasi dampak buruk El Nino. Menurut Kepala Distannak Sultra, Dr. La Ode Muh. Rusdin Jaya, ada beberapa strategi yang diterapkan untuk membantu para petani menghadapi tantangan ini.
Strategi Kunci Lolos dari El Nino
Pertama, Distannak melakukan pengaturan pola tanam yang disesuaikan dengan kondisi tanah dan ketersediaan air. Petani juga diedukasi untuk memilih varietas padi yang tahan kekeringan dan tidak memaksakan menanam tanaman yang membutuhkan banyak air. Teknologi juga dimanfaatkan, seperti bantuan pompanisasi dan rehabilitasi saluran irigasi.
Dr. La Ode menambahkan, kunci lainnya adalah memberikan edukasi intens kepada petani tentang pentingnya pola tanam yang tepat untuk menghasilkan panen yang maksimal, terutama di tengah kondisi sulit akibat perubahan iklim.
Optimisme Pj. Gubernur Sultra
Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto, mengungkapkan kebanggaannya atas capaian Sultra yang tetap bisa surplus beras meski dihadapkan pada ancaman El Nino. “Alhamdulillah, kita bisa memitigasi dampak El Nino dengan baik. Produksi beras kita tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, dan semua ini berkat kerja keras para petani, Distannak, serta pihak-pihak terkait lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan ini bukan datang secara instan, melainkan hasil dari perencanaan yang matang dan pembelajaran dari tahun-tahun sebelumnya. Ke depan, pemerintah Sultra berkomitmen untuk terus mendukung para petani dalam menghadapi setiap tantangan, termasuk dampak perubahan iklim yang makin tak terduga. (kn)







































