KENDARINEWS.COM—Kerja keras yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Konawe Utara dalam menekan angka stunting di Konawe Utara, membuahkan hasil. Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGM), prevalensi stunting di Konawe Utara mengalami penurunan signifikan dari 11,2 persen pada tahun 2020 menjadi hanya 6 persen pada tahun 2023.
Angka tersebut lebih rendah dari rata-rata provinsi Sulawesi Tenggara yang sebesar 10,5 persen dan rata-rata nasional yang mencapai 21,6 persen. Pencapaian luar biasa itu membuat Wakil Bupati Konawe Utara, Abuhaera memberikan apresiasi pada seluruh komponen organisasi perangkat daerah yang telah bekerja keras menurunkan angka prevalensi stunting di tanah Oheo.
“Ini adalah capaian yang luar biasa, jauh di bawah rata-rata provinsi dan nasional. Saya mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras mencapai angka ini,” ungkap Abuhaera, (27/8).
Ketua KONI Konut menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Konawe Utara akan terus berkomitmen dalam upaya penurunan stunting. Berbagai inovasi program kegiatan akan diimplementasikan untuk mencapai target dan sasaran yang lebih baik di masa mendatang.
Iapun mengajak semua pihak terkait, untuk terus menjalin kerja sama yang erat dan berkomitmen dalam mengatasi masalah stunting di Konawe Utara
“Saya yakin, dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita dapat mencapai hasil yang signifikan dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” tutupnya
Acara rembuk stunting yang dilaksanakan disalah satu hotel di Wanggudu, diakhiri dengan penandatanganan komitmen kerja sama penurunan stunting terintegrasi di Konawe Utara, sebagai wujud nyata dari tekad bersama untuk menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
Acara tersebut dihadiri oleh para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Desa, Lurah serta Kepala Puskesmas yang berada dalam lingkup Pemerintah Daerah Konawe Utara. (min/kn)
