KENDARINEWS.COM– Tahun ini sebanyak 19 desa di Sultra masuk 500 besar desa wisata dalam ADWI. Capaian ini cukup positif. Kendati demikian pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata (Dispar), terus mendorong desa wisata lainnya agar bisa ikut di ajang yang di diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI itu.
Kepala Dispar Sultra, H. Belli mengatakan pemerintah daerah senantiasa mengupayakan seluruh desa di Sultra, agar menjadi desa wisata dan bisa berpartisipasi dalam ADWI.
Sebagai bentuk dukungan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah di 17 kabupaten/kota untuk menginventarisir potensi desa, yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.
“Kami harap, sinergi yang terbangun dengan pemerintah daerah, bisa membantu pemerintah desa. Terutama dalam mewujudkan desa wisata melalui berbagai program yang menjadi daya tarik wisatawan,” harap Belli.
Sekadar informasi, sebanyak 19 desa wisata dari Sultra yang lolos ADWI 2023, yaitu, Desa Wisata Kahianga (Kabupaten Wakatobi), Desa Wisata Sombu (Kabupaten Wakatobi) dan Desa Wisata Batu Belah Tanjung Batu (Kabupaten Konawe Kepulauan).
Selanjutnya, ada Desa Wisata Terapung (Buton Tengah), Desa Wisata Kuliner Ulu Sawa (Konawe Utara), Desa Wisata Waburipark (Buton Selatan), Desa Wisata Burangasi (Buton Selatan), Desa Wisata Tinukari Adventure (Kolaka Utara) dan Desa Wisata Pantai Namu (Konawe Selatan).
Kemudian dilanjutkan Desa Wisata Sani Sani (Kabupaten Kolaka), Desa Wisata Labengki (Kabupaten Konawe), Desa Wisata Limbo Bungi (Kota Baubau), Desa Wisata Limbo Wasamparona (Kota Baubau), Desa Wisata Wasuemba (Kabupaten Buton) dan Desa Wisata Ranokomea (Kabupaten Bombana).
Terakhir Kampung Watu Watu (Kota Kendari), Desa Wisata Kulati (Kabupaten Wakatobi), Desa Wisata Kollo Soha (Kabupaten Wakatobi) dan Desa Wisata Barangka (Kabupaten Buton).
Perlu diketahui pula, dari 19 desa wisata yang masuk 500 besar, hanya Desa Wisata Sani-Sani (Kabupaten Kolaka) berhasil lolos 75 besar ADWI 2023. (ags/kn)






































