KENDARIPOS.CO.ID — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara masif menyelenggarakan pasar murah diberbagai daerah. Pasar murah dilaksanakan, dalam rangka pengendalian inflasi.
Kepala Disperindag Sultra, Hj. Sitti Saleha mengungkapkan, penyelenggaraan pasar murah, menyasar daerah dengan tingkat inflasi tinggi. Misalnya, belum lama ini pihaknya, telah menyelenggarakan pasar murah di Kota Kendari, Baubau, Konawe, dan Kolaka Timur.

“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, rata-rata inflasi di daerah tercatat sebesar 5,1 persen. Angka tersebut, masih tergolong tinggi. Sehingga, diperlukan langkah-langkah untuk menekan lajunya. Salah satunya lewat kegiatan pasar murah ini,” ungkap Sitti Saleha.
Dia mengungkapkan, dalam pasar murah, pihaknya menawarkan berbagai komoditi seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, bawang merah, bawang putih, dan beberapa komoditi lainnya.
Dalam pelaksanaannya, melibatkan Perum Bulog, distributor bahan pangan, dan beberapa stakeholder terkait. “Kami menggandeng seluruh pihak penyedia bahan pangan, agar bisa berkontribusi untuk daerah ini,” pungkasnya.
Masyarakat Antusias,
Apresiasi Disperindag Sultra
Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat bersyukur atas kehadiran pasar murah yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Mirna, warga Kolaka Timur mengaku sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan dapurnya, lewat pasar murah yang digelar Disperindag Sultra belum lama ini. Bagaimana tidak, bahan pangan dibanderol dengan harga miring.
“Harganya sangat murah. Beras hanya Rp 48 ribu/kg. Sementara di warung kita beli Rp 60 ribu/kg. Mudah-mudahan pasar murah ini, bisa digelar terus,” harap Mirna.
Senada, Anto warga Kendari menyampaikan terima kasih, kepada Disperindag Sultra yang sudah peduli tehadap kondisi masyarakat saat ini.
“Kita harus bersyukur melalui pasar murah ini, pemerintah menghadirkan bahan pangan murah. Selama ada pasar murah, istri saya bisa irit pengeluaran. Karena harga sembako sangat murah,” ungkap Anto.
Sekadar informasi, harga bahan pangan yang ditawarkan Disperindag Sultra dalam setiap penyelenggaraan pasar murah sangat terjangkau. Misalnya, beras dibanderol hanya Rp 48 ribu/5 kg, minyak goreng Rp 14 ribu/liter, gula pasir Rp 13.500/kg serta bawang merah dan bawang putih masing-masing hanya Rp 30 ribu/kg.
Pasokan dan Harga Pangan Aman
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara (Disperindag Sultra) memastikan, pasokan dan harga pangan daerah tetap aman dan terjaga.
Kepala Disperindag Sultra, Hj. Sitti Saleha mengatakan, dalam upaya menjaga pasokan dan harga tetap terkendali, pihaknya menggandeng beberapa stakeholder seperti Satuan Tugas (Satgas) Pangan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Perum Bulog dan instansi terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang).
“Setiap hari, kami memonitor dan mengawasi ketersediaan bahan pangan mulai dari stoknya sampai harganya. Kami pastikan, harus tersedia dan bisa dijangkau oleh masyarakat,” ungkap Sitti Saleha.
Berdasarkan data yang dihimpun, pihaknya dari instansi terkait, ketersediaan bahan pangan di Sultra masih terkendali. Misalnya, beras saat ini masih tersedia sebanyak 4.500 ton, minyak goreng 3.500 liter, dan gula pasir sekitar 300 ton.
Selain pasokan terjaga, pihaknya juga memastikan harganya bisa dijangkau masyarakat. Misalnya, beras dibanderol hanya Rp 48 ribu/5kg, minyak goreng Rp 14 ribu/liter, dan gula pasir Rp 13 ribu/kg.
“Kami pastikan pasokan dan harga pangan tetap terjaga. Oleh karena itu, pengawasan kita tingkatkan. Setiap hari, ada tim yang melaksanakan pemantauan dan pengawasan di pasar. Jika terjadi pelanggaran, maka kita tindak sesuai dengan ketentuan berlaku,” tegas Sitti Saleha. (adv/ags)








































