KENDARINEWS.COM–Teluk Kendari menjadi salah satu ikon wisata Kota Lulo. Keberadaannya yang sangat sentral itu membuat pemerintah aktif dalam pengelolaannya. Termasuk dalam menjaga kelestariannya. Kemarin, Pemkot Kendari melaksanakan aksi “bersih-bersih” teluk.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan, aksi bersih teluk merupakan salah satu bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kendari ke-192 yang dilaksanakan pihaknya melalui Dinas Perikanan dan Kelautan.
Dalam pelaksanaannya, Asmawa tak menampik jika teluk Kendari masih menghadapi beberapa kendala. Total ada empat masalah besar yang ada diteluk yakni masalah sampah dan pencemaran, sedimentasi, penataan teluk yang semrawut dan berkurangnya kawasan mangrove.
“Di kawasan Kendari Beach saja, sudah sering kali diingatkan silahkan berjualan di malam hari tapi tolong sampahnya pada saat kembali membongkar lapaknya sampahnya ikut diangkut, tapi kenyataan tidak begitu, sampahnya dibuang ke laut, ini persoalan besar,” ungkap Asmawa Tosepu usai melaksanakan aksi bersih teluk, kemarin.
Kepala Biro Umum Sekretariat Kemendagri ini meminta seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan teluk agar keberadaannya tetap terjaga dan bisa dinikmati oleh generasi penerus.
“Kita ingin menunjukkan pada masyarakat, kita ingin membangun kesadaran bersama, terutama masyarakat yang ada di sekitar Teluk Kendari untuk bersama-sama menjaga kota ini, menjaga Teluk Kendari,” katanya.
Sekedar informasi, hasil aksi bersih-bersih yang dilaksanakan Pemkot Kendari berhasil mengumpulkan sekira 104 ton sampah dari Teluk Kendari. Ratusan ton sampah didominasi sampah plastik. (ags/KN)
