KENDARINEWS.COM– Jelang Hari Besar Keagaamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan idul Fitri, pemerintah Provinsi Sultra mengambil langkah strategis guna mengendalikan inflasi di wilayah Bumi Anoa.
Untuk memastikan itu, Pemprov Sultra kembali menggelar Rapat koordinasi pengendalian inflasi dan High level meeting (HLM) bersama Forkopomda se Sultra di Rujab Gubernur, Senin (6/3).
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan, rakor inflasi provinsi Sultra ini sebagai tindak lanjut rakor inflasi Kemendagri. Mengingat kenaikan inflasi umum terjadi menjelang hari besar keagamaan. Karena itu, ini perlu menjadi perhatian agar inflasi jelang ramadhan dapat terkendali ekonomi Sultra terjaga.
Meskipun diketahui bersama momentum pertumbuhan ekonomi yang positif di Sultra terus berlanjut. Yang terlihat dari pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sekira 5,53 persen. Ini tentu jauh lebih tinggi dibanding tahun 2021 sebesar 4,10 persen.
” Hal ini merupakan suatu pencapaian membanggakan ditengah tingginya perlambatan ekonomi diberbagai wilayah. Namun demikian tak dapat dipungkiri 2022 tahun yang cukup menantang, mengingat tingginya tingkat inflasi dan kita berharap pada 2023 ini semua bisa lebih terkendali, “kata Gubernur.
Orang nomor satu di Bumi Anoa itu mengaku sangat mengapresiasi langkah TPID Sultra, yang bekerja sama dengan berbagai mitra strategis termasuk BI.
“Karena mereka telah aktif merespon kenaikan inflasi di Sultra melalui berbagai kegiatan seperti pelaksanaan pasar murah, operasi pangan dan penerbitan berbagai surat edaran untuk pengendalian harga minyak goreng, gerakan menanam cabai, dan beberapa hal lainya, “ujarnya.
Lanjutnya, sepanjang 2023 ini inflasi Sultra mulai melandai. Itu terlihat dari dua kota di wilayah ini (Kendari dan baubau) terus memperlihatkan kondisi Deflasi.
” Momentim inflasi yang melandai ini perlu kita jaga. Bahkan sepanjang tahun 2023 nanti, kita perlu menjaga daya beli masyarakat di tengah ketidak pastian kondisi saat ini, “ucapnya. (kn)






































