Stop Kekerasan Pada Anak!

KENDARINEWS.COM–Pemerintah Kota Kendari mengajak seluruh stakeholder di Kota Lulo untuk memerangi aksi kekerasan terhadap anak. Itu gaungkan lewat kerjasama beberapa stakeholder diantaranya dengan Harian Kendari Pos.

Sekot Kendari, Ridwansyah Taridala mengatakan, upaya mencegah aksi kekerasan kepada anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemkot, melainkan menjadi perhatian seluruh stakeholder terkait termasuk insan media.

“Kita harap ini bisa jadi sarana komunikasi supaya sinkron dengan seluruh stakeholder terkait. Dalam penanganan kekerasan anak ini tidak bisa dilakukan secara parsial. Harus melibatkan stakeholder,” kata Ridwansyah Taridala, usai menyepakati kerjasama dengan stakeholder terkait pencegahan kekerasan anak di Gedung Balai Kota Kendari, kemarin.

Ridwansyah tak menampik jika kasus kekerasan anak di Kota Kendari cukup tinggi. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari, angkanya mencapai 97 kasus pada 2022. 

“Ini angkanya cukup besar tapi banyak yang bilang Kendari ini adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara yang mengikuti dinamika perkembangan Kota yang turut berpengaruh terhadap peningkatan itu. Tapi kita sebagai pemerintah dan stakeholder harus menekan itu. Jangan sampai berkembang,” kata Ridwansyah.

Mantan Kepala Bappeda Kota Kendari ini juga meminta insan media berpartisipasi dalam mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan berbagai aksi kekerasan kepada anak.

“Media juga menjadi salah satu ujung tombak dalam upaya mencegah aksi kekerasan kepada anak. Kami harap media bisa mencerahkan dan mengedukasi masyarakat. Karena anak adalah lentera bangsa dimasa yang akan datang jadi kita harus lindungi mereka,” kata Sekot.

Pada kesempatan yang sama, Manager Iklan Kendari Pos, Nursyamsi Abidin mengatakan pihaknya akan selalu mendukung seluruh program pemkot termasuk dalam upaya pencegahan aksi kekerasan kepada anak

”Pelibatan media dalam upaya pencegahan aksi kekerasan anak sangat penting. Media bisa dilibatkan dalam pembimbingan masyarakat. Lewat publikasi juga bisa menjadi efek jera bagi para pelaku aksi kekerasan. Kami siap menyiarkan berbagai informasi penting dari pemerintah kepada masyarakat,” (ags/kn)

Tinggalkan Balasan