KENDARINEWS.COM–Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI) Dr Hj Ida Fauziyah MSi secara langsung meninjau workshop alat berat Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari. Dalam peninjauan ini turut didampingi Kepala BPVP Kendari La Ode Haji Polondu, Kamis (16/2).
Menaker RI Dr Hj Ida Fauziyah MSi mengatakan, pihaknya tentu akan segera merapikan lahan BPVP Kendari, mengingat workshop alat berat BPVP sendiri digunakan untuk praktek secara langsung.
“Kita juga nanti butuh progres praktek lapangannya, semoga tahun ini bisa dilaksanakan. Peralatannya tentu sudah ada. Saat ini yang perlu dipersiapkan adalah menyiapkan instrukturnya, setelah itu baru kita melaksanakan pelatihan,” kata Ida Fauziyah, Kamis (16/2).
Dikatakan, untuk instruktur sendiri sebagian telah diambil dari BLK Samarinda dan ditugaskan sementara BPVP Kendaria. Sambil BPVP Kendari menyiapkan instrukturnya sendiri. Dimana instruktur yang akan ditugaskan di Kendari adalah mereka yang sudah tuntas mengikuti pelatihan.
“Selain itu kita juga meminta instruktur VDNI untuk bisa diperbantukan disini. Mengingat kebutuhan akan kompetensi penggunaan alat-alat berat sangat tinggi di wilayah Sulawesi Tenggara. Ini karena banyak perusahaan- perusahaan pertambangan atau smelter yang membutuhkan tenaga kerja di bidang itu. Sehingga kita benar-benar menyiapkan semua sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.
Ida Fauziyah berharap dengan adanya workshop alat berat di BPVP Kendari, pengangguran bisa ditekan karena tenaga kerja menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja yang ada.
“Sehingga antara pencari kerja dengan kebutuhan masa kerja terpenuhi. Kita berharap perusahaan-perusahaan industri di Sultra bisa melakukan hal yang sama seperti VDNI dan OSS. Semakin banyak kesempatan belajar yang kita berikan maka semakin mengurangi kesenjangan,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala BPVP Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan, pihaknya amat bersyukur, bila sebelumnya BPVP telah dikunjungi Wamenaker, kini giliran Menaker Ida Fauziyah meninjau workshop alat berat BPVP.
“Workshop yang digadang-gadang menjadi terbesar kedua di Indonesia setelah Samarinda tersebut akan menjadi peyedia otomotif alat berat, tenaga mekanik, dan operator. Bahkan kita inginkan dengan adanya workshop alat berat di BPVP agar putra putri asli daerah kita bisa lebih berperan aktif dalam dunia industri karena sudah memiliki keterampilan,”harapnya. (rah/KN)







































