Asmawa Dukung Pembeliaan Solar Subsidi Menggunakan QR Code

KENDARINEWS.COM- Pembelian solar subsidi menggunakan QR Code mulai diterapkan di Kota Kendari. Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengaku setuju dengan implementasi tersebut.

“Saya setuju dengan itu (pembelian solar menggunakan QR Code) sebagai sebuah upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat bersama Pemkot Kendari. Kami akan menyosialisasikan penggunaaan QR Code bisa semakin massif di masyarakat,” ujar Asmawa.

Asmawa menilai, sistem pembelian solar berbasis QR Code menjadi rangkaian dari program subsidi tepat paralel dengan mekanisme digitalisasi. Hal tersebut didasarkan pada penghargaan yang diperoleh Kendari dalam pemanfaatan digitalisasi keuangan.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan, 71 kabupaten/kota se-Indonesia telah memberlakukan pemakaian QR Code.

Sejauh ini, kata Fahrougi, tidak semua kabupaten/ kota langsung menerapkan hal tersebut. Sebab itu tergantung pemerintah daerah masing-masing.

“Pertamina hanya menyiapkan infrastrukturnya saja, sedangkan kapan diterapkan itu tergantung Pemda karena mereka yang mempunyai kebijakan/produk hukum,” jelasnya.

Untuk memperoleh QR Code terlebih dahulu harus dilakukan pendaftaran melalui website subsiditepat.mypertamina.id.

Pendaftaran subsidi tepat ini akan mengolah data penggunanya dari aspek jenis kendaraan, data kependudukan serta peruntukakan konsumsi BBM baik untuk pribadi atau komersil.

Data yang tekonfirmasi dan dinyatakan berhak untuk memperoleh solar subsidi kata Fahrougi, dapat mendownload barcode khusus (bisa dicetak atau disimpan dalam format digital) untuk ditunjukkan kepada operator SPBU saat melakukan transaksi pembelian solar.

“Transaksi menggunakan QR Code ini, maka penyaluran bisa lebih tepat sasaran, tepat volume dan Pertamina juga lebih mudah dalam mengontrol,” jelasnya. Fahrougi berharap penyalahgunaan solar subsidi dapat ditekan dan lebih tepat sasaran dengan adanya sistem ini.

Sementara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Polri telah mengungkapkan dugaan penyalahgunaan BBM subsidi kurang lebih 1.422.263 liter sepanjang tahun 2022 lalu.

Data penyalagunaan BBM subsidi didominasi BBM jenis Solar. BPH Migas menyebut penyalagunaan BBM Subsidi kurang lebih 1.422.263 liter setara dengan Rp 17 Milliar, dimana modus operandinya seperti pembelian berulang-ulang di SPBU dengan tangki modifikasi.(rah/kn)

Tinggalkan Balasan