KENDARINEWS.COM — Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) cukup beruntung memiliki pemimpin sekaliber Prof. Dr. Ir. H.Andi Bahrun M.Sc.Agric. Di bawah kepemimpinannya, Unsultra kian diperhitungkan. Berbagai terobosan telah dilakukan pria yang dinobatkan periah top 100 ilmuwan terbaik dunia dalam meningkatkan grade universitas swasta terbesar di Bumi Anoa.
Tidak hanya sampai di situ, Prof Andi Bahrun masih mengemban misi yang lebih besar. Baginya, transformasi pendidikan merupakan hal yang mutlak. Di sisi lain, transformasi tetap harus diiringi adanya akselerasi inovasi perguruan tinggi. Sebab tanpa inovasi, Unsultra akan digilas zaman.
“Pola pikir yang biasa-biasa saja dan kerja asal-asalan harus ditinggalkan. Mindset kita harus diubah dan disesuaikan dengan tuntutan zaman,” kata Prof Andi Bahrun saat membuka rapat kerja di gedung WTC Unsultra.
Prof Andi Bahrun mengatakan rapat kerja menjadi momentum menyatukan spirit, energi positif, menyatukan semangat dan komitmen untuk mencapai cita-cita Unsultra menjadi perguruan tinggi yang unggul, inovatif, bermartabat dan inklusif tahun 2035.
“Melalui Raker ini kita mendorong bagaimana visi yang telah dibuat yaitu untuk meningkatkan indeks kinerja utama perguruan tinggi melalui transformasi dan akselerasi inovasi. Pada tahun 2021 Unsultra masuk 110 perguruan tinggi dengannya indeks kinerja utama terbaik. Di Raker ini, kita juga akan merumuskan langkah-langkah apa saja untuk mempertahankan pencapaian ini dan jika bisa lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Untuk bisa menjadi perguruan tinggi yang maju dan dapat bersaing lanjutnya, maka yang harus didorong adalah inovasi baik dalam proses pembelajaran maupun hal lainnya. Makanya, Raker ini bisa menghasilkan sebuah inovasi-inovasi untuk kemajuan Unsultra kedepannya.
“Saat ini para mahasiswa di luar sana menunggu hasil dari Raker kita hari ini. Menunggu apa yang kita rumuskan untuk mewujudkan impian orang tua mereka, impian masyarakat, termasuk mahasiswa yang menjadi bagian dari Unsultra itu sendiri,” ujar Prof Andi Bahrun. (c/m4)
