KENDARINEWS.COM — Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dalam penanganan stunting patut diapresiasi. Untuk menangani penyakit gagal tumbuh anak atau kekerdilan, pemerintah mengerahkan 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) plus pemerintahan kecamatan hingga kelurahan.
Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala berharap 15 OPD yang terlibat langsung dibutuhkan sinergitas agar percepatan penanganan stunting di Kota Kendari bisa berjalan baik.
“Delapan aksi integrasi berarti tidak bisa parsial untuk itu kepala OPD, camat dan lurah, ketika tim kita minta data harus dilayani” ungkapnya.

Delapan aksi integrasi pencegahan stunting meliputi analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, perwali kewenangan kelurahan, pembinaan kader pembangunan masyarakat, manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting, serta review kinerja tahunan.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengajak seluruh pihak untuk bersinergi melakukan percepatan pencegahannya. Baginya, stunting merupakan tanggung jawab lintas sektor. Mulai dari sisi kesehatan, ekonomi, pendidikan dan sektor lain. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkupnya agar bekerja sama menuntasman masalah ini.
“Kalau stunting ini tidak kita tangani secara komprehensif maka akan berdampak pada anak-anak kita. 1.000 hari pertama anak kita itu menentukan bagaimana nanti mereka tumbuh kembang. Sederhananya stunting bisa dideteksi dari kondisi fisik,” ujarnya. (ags)







































