KENDARINEWS.COM– – Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) dikenal gemar mengonsumsi ikan. Tingkat konsumsi ikan di provinsi ini mencapai 43,8 kilogram per kapita, menempatkan Sultra sebagai provinsi dengan tingkat konsumsi ikan tertinggi kedua di Indonesia.
Wakil Gubernur (Wagub) Sultra, Ir. Hugua, mengungkapkan data ini saat membuka Festival Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) Tahun 2025 di Papalimba Water Tourism Lapulu, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Kendari, Sabtu (15/11/2025) malam.
“Angka ini jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 25,31 kilogram per kapita,” ujar Hugua.
Mantan Bupati Wakatobi dua periode ini menekankan pentingnya konsumsi ikan sebagai sumber protein yang aman dan tinggi bagi masyarakat.
“Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki sumber daya hayati perairan yang sangat potensial. Oleh karena itu, konsumsi ikan harus terus kita dorong,” harapnya.
Hugua menambahkan bahwa masalah stunting seringkali disebabkan oleh kekurangan gizi, terutama protein. Ia mengajak orang tua untuk membiasakan anak-anak mengonsumsi ikan karena kandungan gizinya yang tinggi dan aman.
“Meskipun masyarakat Sultra dikenal gemar mengonsumsi ikan, kita tetap harus waspada terhadap ancaman stunting jika orang tua tidak memperhatikan asupan gizi anak-anak,” pesannya.
Hugua juga menjelaskan pentingnya pemenuhan gizi sejak dalam kandungan hingga usia 10 tahun. Jika kebutuhan gizi terpenuhi, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kuat, dan berdaya saing.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sultra, Srikina, menjelaskan bahwa Festival GEMARIKAN 2025 adalah bagian dari komitmen strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis sumber daya laut dan memperkuat budaya konsumsi ikan sebagai bagian dari pola hidup sehat.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi ikan bagi kesehatan dan kecerdasan anak, menumbuhkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjadikan ikan sebagai menu utama harian, serta memperkenalkan produk olahan ikan lokal yang kreatif, higienis, dan bernilai ekonomis tinggi,” jelasnya.
Festival ini juga bertujuan untuk mendorong partisipasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perikanan dalam memperluas pasar produk olahan ikan, memperkuat edukasi gizi melalui lomba, demo masak, pameran, dan penyuluhan, serta membangun kolaborasi lintas sektor dalam mendukung program nasional peningkatan konsumsi ikan. Festival ini berlangsung selama dua hari, 15-16 November 2025.






































