PDI Perjuangan Gelar Pagelaran Wayang Kulit “Bima Labuh” Peringati Hari Wayang Nasional, Djarot: Wayang Adalah Tuntunan Hidup

KENDARINEWS.COM — Dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan menggelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon “Bima Labuh”, di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Jumat (7/11) malam.

Pagelaran tersebut dibuka oleh Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, dan dihadiri oleh para kader partai serta masyarakat umum. Pertunjukan dibawakan oleh Ki Sri Susilo Tengkleng dan Ki Amar Pradopo Slenk, dan berlangsung dalam suasana penuh semangat kebudayaan dan refleksi moral.

Dalam sambutannya, Djarot menegaskan bahwa wayang tidak hanya sekadar tontonan hiburan, melainkan juga tuntunan kehidupan yang sarat dengan nilai-nilai moral, filosofi, dan pendidikan karakter.

“Wayang ini mengandung filsafat, pendidikan, dan keteladanan. Ia menggambarkan pertarungan antara yang baik dan yang jahat,” ujar Djarot, dikutip dari jpnn.com.

Djarot kemudian menjelaskan makna lakon “Bima Labuh”, yang mengisahkan tentang Negeri Ekocokro yang dipimpin oleh Prabu Boko, seorang raja kejam, serakah, dan menindas rakyatnya. Melalui lakon tersebut, PDIP mengajak masyarakat untuk merenungkan bahaya kepemimpinan yang otoriter dan menyalahgunakan kekuasaan.

“Mereka yang melanggar konstitusi, yang menghalalkan segala cara demi melanggengkan kekuasaan itulah pemimpin yang zalim, pemimpin yang menipu, pemimpin yang fasis. Kepemimpinan seperti ini harus dilawan,” tegas Djarot dengan nada lantang, dikutip dari jpnn.com.

Menurutnya, kisah Bima dalam lakon tersebut menggambarkan simbol perlawanan terhadap tirani dan kebatilan. Sosok Bima melambangkan keberanian, kejujuran, dan pembelaan terhadap rakyat tertindas.

“Dalam wayang ini, kita akan menyaksikan bagaimana kebatilan, kezaliman, keserakahan, dan keangkaramurkaan pada akhirnya dikalahkan oleh kebajikan,” pungkasnya, dikutip dari jpnn.com.

Pagelaran budaya ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, yang baru tiba dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan langsung bergabung dalam acara tersebut.

Kegiatan ditutup dengan pembagian doorprize bagi para penonton, menambah semarak suasana malam penuh makna yang menggabungkan nilai-nilai seni, budaya, dan pesan moral tentang kepemimpinan berkeadilan yang berpihak pada rakyat.

Tinggalkan Balasan