KENDARINEWS.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra ) merilis data pertumbuhan ekonomi triwulan III 2025 yang menunjukkan hasil positif. Kepala BPS Sultra, Andi Kurniawan, mengungkapkan bahwa ekonomi Sultra tumbuh sebesar 3,41 persen secara triwulanan (quarter-to-quarter) dan 5,65 persen secara tahunan (year-on-year).
“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa ekonomi Sultra tetap stabil di kisaran lima persen,” ujar Andi dalam Rilis Berita Resmi Statistik di Kendari, Rabu (5/11/2025).
Menurut Andi, pertumbuhan ekonomi Sultra ditopang oleh dua sektor utama, yaitu administrasi pemerintahan dan penyediaan makanan dan minuman. Sektor administrasi pemerintahan tumbuh signifikan karena adanya penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada pertengahan tahun. Sementara itu, sektor makanan dan minuman meningkat berkat banyaknya event daerah dan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Program MBG memberikan dampak positif pada sektor usaha penyediaan makanan dan minuman,” jelasnya.
Meskipun kebijakan efisiensi anggaran pemerintah memberikan pengaruh terhadap laju ekonomi, Andi Kurniawan menilai dampaknya tidak terlalu signifikan. Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya bergantung pada pengeluaran pemerintah, tetapi juga pada konsumsi rumah tangga, ekspor, dan efisiensi.
“Efisiensi anggaran memang berdampak, tetapi tidak terlalu besar. Jika tidak ada efisiensi, saya yakin ekonomi Sultra bisa tumbuh lebih cepat lagi,” katanya.
Dalam rilis tersebut, BPS juga menyoroti aspek ketenagakerjaan. Angka partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk usia produktif. Namun, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga sedikit meningkat pada Agustus 2025.
“Angkatan kerja bertambah karena jumlah penduduk usia kerja meningkat. Namun, tambahan lapangan kerja belum sebanding, sehingga TPT sedikit naik tahun ini,” jelas Andi.
Di sisi lain, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sultra tergolong kategori tinggi, dengan Kota Kendari dan Baubau mencatat nilai sangat tinggi. IPM ini mencerminkan perkembangan di tiga dimensi utama: kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak.
“Program pemerintah seperti cek kesehatan gratis, sekolah gratis, dan perbaikan ekonomi berpengaruh positif terhadap IPM. Program MBG juga mendorong anak-anak lebih semangat sekolah, dan saya yakin ke depan IPM kita akan terus meningkat,” pungkas Andi.








































