KENDARINEWS.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 mencapai 5,04% secara tahunan (year on year), sedikit melambat dibanding kuartal II-2025 yang tumbuh 5,12%. Meski demikian, aktivitas ekonomi di berbagai daerah menunjukkan perbaikan, dengan kawasan Sulawesi menjadi wilayah dengan pertumbuhan tertinggi secara nasional.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud, menjelaskan bahwa secara spasial, seluruh wilayah Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi positif.
“Ekonomi secara spasial tumbuh di seluruh wilayah RI, Sulawesi tertinggi,” ujar Edy dalam konferensi pers di kantor pusat BPS, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Berdasarkan data BPS, Sulawesi mencatat pertumbuhan 5,84% pada kuartal III-2025, sedikit lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 5,88%. Meski menjadi yang tertinggi, kontribusi wilayah ini terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional baru mencapai 7,36%.
Sementara itu, Pulau Jawa masih mendominasi perekonomian nasional dengan porsi 56,68%, tumbuh 5,17%, meningkat dari 4,92% pada kuartal sebelumnya.
“Sumber di Jawa adalah pengolahan, perdagangan, dan komunikasi dengan andil tertinggi DKI Jakarta,” jelas Edy.
Adapun Sumatera menjadi kontributor terbesar kedua terhadap PDB nasional dengan pangsa 22,42%, mencatat pertumbuhan 4,9%, naik dari 4,48% pada kuartal II. Di sisi lain, Kalimantan tumbuh 4,7% dengan porsi 8,02%, sementara Bali dan Nusa Tenggara mencatat pertumbuhan 4,71%, lebih rendah dari 5,27% pada kuartal sebelumnya.
Wilayah Maluku dan Papua menjadi kawasan dengan pertumbuhan paling rendah, hanya 2,68%, turun signifikan dari 6% pada kuartal II-2025, dengan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 2,69%.
Sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia, BPS menilai pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia tetap menunjukkan arah positif, meski terdapat perlambatan di beberapa kawasan akibat penyesuaian aktivitas industri dan ekspor. (*)
