5. Jawa Barat
6. Jawa Timur
7. Kalimantan Selatan dan Sumatera Utara (peringkat bersama)
8. Kepulauan Riau
9. Sulawesi Tenggara
10. Nusa Tenggara Barat
Kafilah Sulawesi Tenggara berhasil mengumpulkan total nilai 49 poin, yang merupakan hasil dari kontribusi para peserta yang berhasil mencapai babak final dan meraih gelar juara di berbagai cabang yang diperlombakan.
Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas capaian gemilang yang diraih oleh kafilah Bumi Anoa. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat atas dukungan dan partisipasi aktifnya dalam menyukseskan penyelenggaraan STQH Nasional ke-28 di Kendari.

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Berkat semangat, keramahan, dan ketulusan kita semua dalam mendukung kegiatan ini, STQH Nasional dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan sukses,” ujar Gubernur Andi Sumangerukka.
Mantan Pangdam Hasanuddin ini juga mengajak seluruh masyarakat Sultra untuk terus menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga STQH terus melahirkan generasi Qurani yang berakhlak mulia, mencintai kedamaian, dan peduli terhadap lingkungan. Generasi yang tidak hanya pandai membaca Al-Qur’an, tetapi juga mampu mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga menjadi rahmat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa,” harapnya.
Mewakili Menteri Agama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan pelaksanaan STQH Nasional ke-28.

Ia juga mengajak masyarakat Sultra untuk terus mengamalkan dan menghayati nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat tercipta masyarakat yang religius dan harmonis.
“Penyelenggaraan STQH Nasional ke-28 di Sulawesi Tenggara ini sungguh luar biasa. Bahkan, disebut sebagai yang terbaik oleh Sekretaris LPTQ Nasional,” ungkap Abu Rokhmad.
Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan STQH tidak hanya dapat dilihat dari kemeriahan acara dan antusiasme peserta, tetapi juga dari semangat masyarakat Sultra yang begitu tinggi dalam menyambut dan mendukung kegiatan ini.
“Momentum ini sangat penting dan berkesan bagi kami di Kota Kendari. Spirit Al-Qur’an dan hadis akan tetap kami tinggalkan di Kota Kendari, di Sulawesi Tenggara,” imbuhnya.






































