KENDARINEWS.COM–Mimisan atau perdarahan dari hidung sering kali dianggap sepele. Namun, tahukah Anda bahwa kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan yang lebih serius?
Mimisan, atau dalam istilah medis disebut epistaksis, terjadi saat pembuluh darah di dalam hidung pecah. Umumnya bersifat ringan dan mudah diatasi, tetapi dalam beberapa kasus, mimisan bisa berulang, berat, atau berkaitan dengan kondisi medis tertentu.
Mari kenali penyebab mimisan dan bagaimana cara menanganinya dengan benar.
Apa Penyebab Mimisan?
Dilansir dari ciputrahospital, mimisan bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan penyebabnya pun beragam. Berikut beberapa faktor pemicu yang paling umum:
1. Cedera atau Trauma Fisik
Benturan keras, jatuh, atau pukulan di area hidung bisa merusak pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan. Cedera ringan pun, seperti mencolek hidung terlalu dalam, dapat memicu mimisan.
2. Udara Kering dan Perubahan Suhu Ekstrem
Lingkungan yang terlalu dingin atau kering membuat lapisan dalam hidung mudah kering dan pecah. Hal ini umum terjadi saat musim hujan, di ruangan ber-AC, atau saat berada di dataran tinggi.
Tips: Gunakan humidifier dan perbanyak minum air agar selaput hidung tetap lembap.
3. Alergi Musiman
Alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bulu hewan bisa menyebabkan hidung sering dibersihkan secara agresif, sehingga memicu iritasi dan perdarahan.
4. Obat-obatan Pengencer Darah
Obat seperti aspirin, warfarin, atau ibuprofen dapat mengganggu proses pembekuan darah. Jika Anda rutin mengonsumsi obat ini dan sering mengalami mimisan, konsultasikan dengan dokter.
5. Mengupil Terlalu Dalam
Kebiasaan ini tampak sepele tapi berdampak serius. Mengupil secara kasar bisa melukai dinding dalam hidung dan memicu pecahnya pembuluh darah kecil.
Saran: Potong kuku secara rutin dan hindari mengupil dengan tekanan keras.
6. Kehamilan
Selama masa kehamilan, terjadi peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke hidung. Kombinasi perubahan hormonal dan pembuluh darah yang melebar bisa memicu mimisan ringan.
7. Penyakit Tertentu
Gangguan pembekuan darah seperti hemofilia, atau kondisi kronis seperti polip hidung dan rhinosinusitis bisa membuat seseorang lebih rentan mengalami mimisan berulang.
Bagaimana Cara Mengatasi Mimisan?
Jika Anda atau orang di sekitar mengalami mimisan, berikut langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan:
Duduk Tegak dan Miringkan Kepala ke Depan
Jangan menengadahkan kepala, karena darah bisa mengalir ke tenggorokan dan menyebabkan mual.
Tekan Hidung Selama 5–10 Menit
Gunakan jari untuk menekan bagian lunak hidung, tepat di bawah tulang hidung.
Gunakan Kompres Dingin
Letakkan es batu yang dibungkus kain di atas hidung atau leher untuk membantu mengecilkan pembuluh darah.
Hindari Mengupil dan Menghembus Hidung
Setelah mimisan berhenti, biarkan hidung beristirahat dan jangan dikeluarkan paksa.
Semprotkan Saline Spray
Cairan saline isotonis membantu menjaga kelembapan rongga hidung dan mencegah iritasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui dokter jika mimisan:
- Terjadi berulang atau setiap hari
- Tidak berhenti dalam waktu lebih dari 20 menit
- Disertai gejala lain, seperti pusing hebat, pucat, atau keluar darah dari mulut
- Terjadi pada anak kecil tanpa sebab yang jelas
Pemeriksaan THT mungkin diperlukan untuk memastikan tidak ada gangguan struktural, infeksi, atau benda asing di dalam hidung.
Kesimpulan
Mimisan mungkin terlihat ringan, namun bisa menjadi indikator adanya gangguan yang lebih serius. Menjaga kelembapan hidung, menghindari trauma, serta mewaspadai konsumsi obat dan kondisi medis tertentu adalah kunci utama dalam mencegah dan mengelola mimisan.
Jangan anggap remeh jika mimisan terjadi berulang. Segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan penanganan tepat.(*)








































