KENDARINEWS.COM–Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah berada di simpang jalan menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda). Dua figur kuat, La Ode Darwin dan Herry Asiku, saling mengklaim dukungan dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
Situasi ini tidak hanya menciptakan tensi di internal partai, tetapi juga mempertaruhkan soliditas Partai Golkar Sultra menjelang hajatan politik penting tersebut.

Persaingan dua kader “hebat” ini, berpotensi menentukan arah masa depan partai berlambang pohon beringin di Bumi Anoa.
Ketua Panitia Musda Golkar Sultra, Abu Hasan, mengakui bahwa dinamika ini tak terhindarkan. Namun, ia memilih fokus pada teknis penyelenggaraan Musda, sambil menunggu keputusan resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.
“Kami masih tunggu jadwal Musda dari DPP Golkar. Tidak menutup kemungkinan, dilaksanakan akhir Oktober ini,” kata Abu Hasan, yang juga mantan Bupati Buton Utara, saat dihubungi, Rabu (15/10/2025).
Sementara itu, Ketua Bidang Ketenagakerjaan dan Pengembangan Profesi DPP Golkar, La Ode Safiul Akbar mengatakan, pelaksanaan Musda kemungkinan besar berlangsung secara aklamasi, seperti pola di beberapa daerah lain.
“Musda Sultra akan digelar sebelum puncak HUT ke-61 Partai Golkar di tingkat pusat. Semoga saja tidak berubah. Menyesuaikan waktunya Pak Ketum,” ujarnya.
La Ode Darwin resmi mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua DPD I Golkar Sultra, dalam pertemuan bersama para Ketua DPD II Golkar se-Sultra. Dalam kesempatan itu, Bupati Muna Barat ini mengklaim, mendapat dukungan langsung dari Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia.
“Ketua Umum memberi amanah agar Golkar Sultra menjaga marwah partai dan mengoptimalkan perjuangan politik,” kata Darwin. Ia menyebut, Bahlil meminta Golkar Sultra bisa merebut kursi DPRD provinsi dan kabupaten/kota, serta mengamankan minimal satu kursi DPR RI.
Darwin menegaskan komitmennya, untuk menjalankan kepemimpinan yang kondusif. Ia mengapresiasi Herry Asiku sebagai ketua sebelumnya, dan berjanji tidak akan menyakiti pihak manapun dalam proses transisi. “Dalam waktu dekat saya akan menemui beliau untuk berdiskusi,” ujarnya.
Terkait pembiayaan partai, Darwin menyebut akan mencari format baru agar tidak membebani DPD II. Ia berharap Musda dapat digelar sebelum November, pasca Musda Papua.
“Ketua Umum ingin Musda Sultra lebih meriah dibanding provinsi lain. Saya minta dukungan penuh dari seluruh pengurus,” harapnya.
Tak tinggal diam, Herry Asiku yang kini menjabat Ketua DPD I Golkar Sultra juga mengklaim mendapat restu Bahlil untuk kembali maju. Ia menyebut dukungan itu, diperoleh saat bertemu Bahlil bersama Ketua Golkar Konawe Selatan, Irham Kalenggo, di Jakarta.
“Saya masih mendapat restu untuk melanjutkan kepemimpinan Golkar Sultra,” ujar Herry, yang juga Wakil Ketua DPRD Sultra, baru-baru ini.
Menurutnya, ada pihak lain yang maju merupakan hal biasa. Ia pun menyatakan siap maju kembali, dan mengaku memiliki peluang untuk terpilih secara aklamasi dalam Musda nanti.
Selama memimpin, Herry menegaskan telah membawa Golkar meraih 60 kursi di DPRD kabupaten/kota se-Sultra pada Pileg 2024. Serta mendukung 7 kepala daerah terpilih dan mengamankan 10 kursi pimpinan DPRD.
“Saya juga telah mendapat dukungan dari sejumlah DPD II,” tegasnya.
Namun, sinyal dari DPP Golkar mulai menunjukkan kecenderungan berpihak ke La Ode Darwin. Hal ini ditegaskan oleh La Ode Safiul Akbar, yang menyebut pentingnya figur baru untuk mengangkat kembali kejayaan partai.
“DPP sangat berhati-hati dalam menentukan pemimpin DPD Golkar Sultra. Kita butuh energi baru,” ujarnya.
Ia menambahkan, arah dukungan kini sudah mulai mengerucut ke Darwin. “Figur tersebut sudah mengarah ke La Ode Darwin. Kita harapkan, dengan kepemimpinannya nanti, jumlah kursi Golkar bisa meningkat signifikan,” imbuhnya. (abd/dan/ing)








































