KENDARINEWS.COM–Mata kaki yang membengkak seringkali dianggap remeh, padahal kondisi ini bisa menandakan cedera ringan ataupun masalah medis serius. Rasa tidak nyaman, kaku, atau nyeri saat bergerak sering menyertai kondisi ini dan bisa mengganggu aktivitas harian.
Mata kaki bengkak dapat disebabkan oleh berbagai faktor: cedera, gangguan vaskular, penyakit organ dalam, atau efek samping obat. Untuk mencegah komplikasi, penting mengetahui penyebab dan langkah penanganan yang benar.
Penyebab Umum Mata Kaki Bengkak
- Cedera / keseleo / trauma
Ligamen atau otot di pergelangan kaki yang mengalami robekan atau tumpang tindih cairan dapat memicu pembengkakan. Penanganan awal akut sering memakai pendekatan “PRICE” (Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation).
Penelitian menyebutkan bahwa perawatan konservatif (non-bedah) dengan latihan terarah lebih diutamakan dibanding imobilisasi total pada keseleo akut. - Duduk atau berdiri terlalu lama
Posisi statis dalam waktu lama mempengaruhi sirkulasi darah serta memungkinkan cairan menumpuk di kaki bagian bawah. - Infeksi kulit / selulitis
Luka terbuka, gigitan serangga, atau lecet bisa menyebabkan infeksi lokal selulitis yang ditandai pembengkakan, kemerahan, rasa hangat, dan kadang nanah. - Varises / insufisiensi vena kronis
Pembuluh vena melemah atau katup vena tidak bekerja bagus akan menyebabkan darah “menggenang” di kaki, memicu edema (pembengkakan). - Gangguan ginjal
Fungsi ginjal terganggu menyebabkan retensi cairan di dalam tubuh, yang cenderung turun ke area paling rendah seperti mata kaki dan telapak kaki. - Efek obat
Beberapa obat misalnya obat tekanan darah (seperti calcium channel blockers), NSAID, obat hormon, dan antidepresan diketahui dapat menyebabkan pembengkakan sebagai efek samping. - Kehamilan
Perubahan hormonal dan retensi cairan selama kehamilan, terutama trimester akhir, dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan pergelangan.
Cara Mengatasi Mata Kaki Bengkak
Dilansir dari alodokter, berikut tips yang bisa Anda coba jika pembengkakan tergolong ringan dan tidak disertai gejala mengkhawatirkan:
- Istirahatkan kaki dan hindari aktivitas berat.
- Angkat kaki yang bengkak lebih tinggi dari tubuh (idealnya di atas jantung) untuk membantu drainase cairan.
- Kompres dengan es selama 15–20 menit, beberapa kali sehari (dijeda agar kulit tidak rusak).
- Gunakan pembalut elastis atau stoking kompresi untuk membantu mengurangi pembengkakan.
- Pijat lembut dari bagian kaki ke arah tubuh (proksimal) agar cairan bisa kembali ke aliran sirkulasi.
- Kurangi konsumsi garam & makanan olahan garam dapat membuat tubuh menahan cairan lebih banyak.
- Minum air putih cukup agar metabolisme dan keseimbangan cairan tetap optimal.
- Gunakan alas kaki dan stoking yang nyaman, hindari sepatu terlalu ketat.
- Jika disebabkan oleh penyakit (ginjal, vena, infeksi), ikuti terapi medis yang diresepkan dokter.
Jika pembengkakan tak kunjung mereda dalam beberapa hari, disertai nyeri hebat, kemerahan menyebar, demam, atau sesak napas segera konsultasikan ke dokter.(*)
