KENDARINEWS.COM–Di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok, air minum isi ulang menjadi solusi praktis dan terjangkau bagi banyak masyarakat. Namun di balik harganya yang murah dan ketersediaannya yang luas, air minum isi ulang menyimpan sejumlah risiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan.
Menurut berbagai temuan di lapangan, banyak depot air minum isi ulang yang belum memenuhi standar kesehatan dan kebersihan sesuai ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI). Air yang digunakan tidak selalu melalui proses filtrasi yang tepat, sementara kebersihan wadah dan lokasi depot juga sering kali jauh dari kata layak.
Masalah Umum pada Air Minum Isi Ulang
- Proses Tidak Sesuai Standar
 Banyak depot air minum hanya menjalankan proses pengolahan secara sekadarnya tanpa memperhatikan ketentuan dari Kementerian Kesehatan. Hal ini memungkinkan kontaminasi bakteri berbahaya seperti E. coli yang bisa menyebabkan infeksi saluran pencernaan.
- Kualitas dan Rasa yang Meragukan
 Air isi ulang sering memiliki rasa yang berbeda karena faktor pH dan kebersihan yang tidak terpantau. Ini menjadi salah satu indikator bahwa air mungkin tidak layak konsumsi.
- Sumber Air Tak Diketahui
 Banyak depot tidak mencantumkan informasi mengenai asal usul air yang digunakan, sehingga sulit bagi konsumen memastikan keamanannya.
- Kebersihan Galon Diragukan
 Galon bekas yang tidak dicuci dengan benar dan disimpan terlalu lama di depot dapat menjadi media pertumbuhan mikroba berbahaya.
- Lokasi Depot Tak Memadai
 Sebagian besar depot berada di tepi jalan raya yang penuh polusi. Debu dan asap kendaraan dapat meningkatkan risiko pencemaran air.
Bahaya Konsumsi Air Isi Ulang yang Tidak Higienis
Dilansir dari klikdokter, bila dikonsumsi secara terus-menerus tanpa pengecekan kualitas, air minum isi ulang yang tercemar bisa menyebabkan:
- Infeksi saluran cerna: Gejala seperti diare, mual, hingga muntah akibat bakteri berbahaya.
- Keracunan: Air yang mengandung mikroorganisme patogen bisa menyebabkan gejala keracunan akut.
- Penyakit serius lain: Risiko penyakit seperti tifus, hepatitis, dan disentri meningkat jika air sudah terpapar sinar matahari dan tidak tersimpan dengan benar.
Tips Aman Konsumsi Air Isi Ulang
Agar tetap aman saat mengonsumsi air isi ulang, masyarakat disarankan untuk:
- Memastikan depot memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi dari Dinas Kesehatan.
- Mengecek kebersihan galon dan tidak menyimpan air terlalu lama.
- Merebus ulang air jika ragu dengan kebersihannya.
- Menghindari air yang memiliki bau tidak sedap atau rasa aneh.
Air isi ulang memang ekonomis, tetapi kesehatan tak boleh dikompromikan. Jadilah konsumen cerdas yang tidak hanya mengejar harga murah, tetapi juga kualitas dan keamanan.(*)

 
																						







































