KENDARINEWS.COM–Sebuah penyakit mata yang kerap dianggap sepele mulai mendapat perhatian lebih dari para ahli kesehatan mata. Penyakit ini dikenal dengan istilah pterygium atau Surfer’s Eye selaput yang tumbuh di permukaan bola mata dan bisa mengganggu penglihatan bila dibiarkan.
Meski bukan kanker dan umumnya jinak, pterygium bisa tumbuh hingga menutupi kornea atau bahkan pupil. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini berpotensi menyebabkan penglihatan kabur hingga permanen.
Apa Itu Pterygium?
Pterygium atau pterigium adalah pertumbuhan jaringan berbentuk segitiga dari bagian putih mata (sklera) ke arah kornea. Kondisi ini bisa terjadi di satu atau kedua mata sekaligus.
Dilansir dari alodokter, biasanya pterygium dimulai dari pinguecula, yaitu bercak kekuningan yang muncul akibat penggumpalan lemak, protein, atau kalsium. Jika tidak dicegah, pinguecula bisa berkembang menjadi pterygium dan menimbulkan gangguan lebih serius.
Penyebab & Faktor Risiko
Hingga kini, penyebab pasti pterygium belum diketahui. Namun sejumlah faktor diduga kuat memicu kondisi ini, seperti:
- Paparan sinar ultraviolet (UV) berlebih dari matahari
- Debu, pasir, asap, dan angin kencang
- Mata kering dan iritasi kronis
- Aktivitas luar ruangan tanpa pelindung mata
Tak heran jika penyakit ini lebih umum dialami oleh pekerja lapangan, peselancar, petani, dan nelayan.
Gejala-Gejala yang Perlu Diwaspadai
Pterygium bisa dikenali dari beberapa gejala berikut:
- Munculnya selaput putih atau merah muda di bagian putih mata
- Mata merah, terasa gatal, kering, atau perih
- Sensasi seperti ada pasir atau benda asing di mata
- Pandangan kabur atau ganda, jika pertumbuhan mencapai kornea
- Gangguan estetika, membuat mata terlihat tidak normal
Pemeriksaan dan Diagnosis
Diagnosis pterygium dilakukan melalui pemeriksaan fisik langsung oleh dokter mata. Untuk penilaian lebih lanjut, dokter akan menggunakan:
- Slit lamp untuk memeriksa permukaan mata secara rinci
- Foto mata untuk memantau pertumbuhan pterygium dari waktu ke waktu
- Pemeriksaan penglihatan dan kelengkungan kornea, jika sudah menimbulkan gangguan
Pengobatan & Pilihan Operasi
Pengobatan pterygium bergantung pada tingkat keparahannya:
- Jika tidak menimbulkan keluhan serius:
Cukup dengan obat tetes mata, pelumas, atau kortikosteroid - Jika mengganggu penglihatan atau untuk alasan estetika:
Diperlukan operasi pterygium untuk mengangkat jaringan tumbuh tersebut
Namun perlu diingat, operasi bisa menimbulkan komplikasi, seperti:
- Astigmatisme (mata silinder)
- Kambuhnya pterygium pasca-operasi
- Mata kering atau iritasi
Cara Mencegah Pterygium
Pencegahan pterygium cukup sederhana dan bisa dimulai dari perubahan gaya hidup, antara lain:
- Gunakan kacamata hitam (UV protection) saat berada di luar ruangan
- Kenakan topi lebar untuk melindungi mata dari sinar matahari
- Gunakan tetes air mata buatan untuk menjaga kelembapan mata
- Hindari paparan debu dan asap
- Lakukan pemeriksaan mata rutin setidaknya setiap 1–4 tahun, terutama jika sudah berusia di atas 40 tahun(*)