Sinusitis Tak Sama dengan Flu Biasa: Kenali Tanda Bahaya dan Cara Mengobatinya

KENDARINEWS.COM–Banyak orang menganggap flu dan hidung tersumbat sebagai hal biasa, namun bila berlangsung lebih dari dua minggu, bisa jadi Anda mengalami sinusitis peradangan pada rongga sinus yang bisa menimbulkan komplikasi serius jika dibiarkan.

Sinusitis terjadi ketika rongga sinus (ruang berisi udara di dalam tulang wajah) terisi cairan, menyebabkan pembengkakan dan infeksi karena bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini tidak hanya mengganggu pernapasan, tapi juga bisa mengganggu kualitas hidup jika berkembang menjadi sinusitis kronis.

Apa Itu Sinusitis?

Sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan pada jaringan yang melapisi dinding sinus. Kondisi ini menyebabkan lendir menumpuk, menciptakan lingkungan lembap yang ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi.

Penyebab Umum Sinusitis

Dilansir dari halodoc, beberapa faktor yang paling sering menyebabkan sinusitis antara lain:

  • Infeksi virus atau bakteri, terutama setelah pilek atau flu.
  • Polip hidung, yaitu pertumbuhan jaringan lunak yang menyumbat saluran pernapasan.
  • Septum hidung bengkok (deviasi septum) yang menyempitkan saluran sinus.
  • Alergi, terutama rhinitis alergi yang memicu peradangan di saluran napas.
  • Penyakit sistemik, seperti HIV atau cystic fibrosis.
  • Paparan asap rokok dan polusi udara.
  • Infeksi gigi yang menyebar ke rongga sinus.

Jenis-jenis Sinusitis Berdasarkan Durasi

Sinusitis diklasifikasikan berdasarkan lama waktu gejala:

  • Sinusitis akut: Berlangsung 2–4 minggu.
  • Sinusitis subakut: Berlangsung 4–12 minggu.
  • Sinusitis kronis: Berlangsung lebih dari 12 minggu, bisa bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Gejala Sinusitis yang Harus Diwaspadai

Gejala sinusitis bisa menyerupai flu biasa, tapi bila tidak membaik atau justru memburuk, patut dicurigai sebagai sinusitis. Beberapa gejala khas meliputi:

  • Hidung tersumbat atau berair
  • Nyeri dan tekanan di wajah atau kepala
  • Demam dan kelelahan
  • Penurunan fungsi penciuman
  • Lendir berwarna kuning atau hijau
  • Batuk berkepanjangan, terutama pada malam hari

Gejala pada anak-anak mungkin terlihat seperti pilek yang tak kunjung sembuh, demam tinggi, atau lendir kental dari hidung yang tidak hilang setelah 10–14 hari.

Siapa Saja yang Rentan Terkena Sinusitis?

Sinusitis bisa menyerang siapa saja, tapi lebih berisiko pada:

  • Pengidap asma atau alergi
  • Anak-anak yang sering terpapar asap rokok atau lingkungan tidak bersih
  • Mereka yang sering berenang atau menyelam
  • Individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah
  • Orang yang mengalami trauma hidung atau pernah menjalani operasi hidung

Mencegah Sinusitis Sejak Dini

Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan saluran napas dan daya tahan tubuh:

  • Hindari paparan asap rokok dan polusi udara.
  • Tangani alergi dengan benar.
  • Gunakan humidifier di ruangan ber-AC untuk menjaga kelembapan udara.
  • Minum cukup air agar lendir tetap encer.
  • Jaga kebersihan tangan dan hindari kontak dengan penderita flu.
  • Bila Anda sering mengalami sinusitis, konsultasikan ke dokter THT untuk penanganan lebih lanjut.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika gejala sinusitis tidak membaik setelah 10 hari, atau bahkan memburuk setelah sempat membaik, segera periksa ke dokter. Terutama jika disertai:

  • Demam tinggi
  • Nyeri wajah intens
  • Bengkak di sekitar mata
  • Gangguan penglihatan

Penanganan sinusitis kronis bisa mencakup penggunaan antibiotik, semprotan kortikosteroid, dekongestan, atau dalam kasus berat, operasi sinus.(*)

Tinggalkan Balasan