KENDARINEWS.COM–Kanker tulang, meski tergolong langka, merupakan jenis kanker serius yang bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Jenis kanker ini dimulai dari pertumbuhan sel abnormal dalam jaringan tulang dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya bila tidak ditangani dengan cep
Meski hanya mencakup sekitar 1% dari seluruh kasus kanker, kanker tulang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh, nyeri hebat, hingga patah tulang spontan, bahkan akibat cedera ringan.
Apa Itu Kanker Tulang?
Dilansir dari alodokter, kanker tulang adalah kondisi di mana sel-sel dalam tulang tumbuh tidak normal dan ganas. Sel kanker dapat menghancurkan jaringan tulang sehat, menyebabkan tulang melemah, dan berisiko tinggi mengalami patah.
Kanker ini dapat muncul di tulang mana saja, tetapi paling sering ditemukan di:
- Tulang panggul
- Tungkai (kaki dan lutut)
- Lengan (terutama atas)
Jenis-Jenis Kanker Tulang
- Osteosarcoma
Jenis paling umum. Umumnya menyerang anak-anak hingga dewasa muda (10–30 tahun), terutama pria. Tumbuh di tulang panjang seperti lengan dan tungkai. - Chondrosarcoma
Berasal dari tulang rawan. Sering terjadi pada wanita di atas usia 40 tahun. - Sarkoma Ewing
Menyerang tulang panggul, paha, atau tulang kering. Banyak ditemukan pada usia 10–20 tahun. - Chordoma
Kanker langka yang muncul di dasar tengkorak atau tulang belakang. Umumnya diderita pria usia 30 tahun ke atas. - Fibrosarcoma
Biasanya tumbuh di jaringan lunak, tetapi bisa menyerang tulang lengan, kaki, atau rahang. Umum pada usia 40+. - Giant Cell Tumor
Sebagian besar jinak, tetapi agresif dan berisiko kambuh setelah diangkat. Umumnya menyerang tulang di sekitar lutut.
Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab pasti belum diketahui, namun kanker tulang diduga berkaitan dengan mutasi genetik pada sel tulang.
Beberapa faktor risikonya antara lain:
- Kelainan genetik (sindrom Li-Fraumeni, Rothmund-Thomson, dll.)
- Penyakit Paget
- Riwayat retinoblastoma (kanker mata)
- Riwayat radioterapi atau transplantasi sumsum tulang
- Paparan bahan radioaktif seperti radium atau strontium
Gejala Kanker Tulang
Gejala awal sering disalahartikan sebagai nyeri pertumbuhan (pada anak) atau radang sendi (pada dewasa). Waspadai gejala berikut:
- Nyeri tulang yang hilang-timbul, memburuk di malam hari
- Pembengkakan di area tulang atau sendi
- Tulang rapuh, mudah patah meskipun cedera ringan
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Anemia, demam, atau keringat malam
- Kesemutan atau mati rasa (jika menekan saraf)
- Sesak napas bila sudah menyebar ke paru-paru
Cara Diagnosis
Untuk memastikan adanya kanker tulang, dokter akan melakukan:
- Tes darah
- Pemindaian Rontgen, MRI, atau CT Scan
- Pemeriksaan radionuklir (menggunakan zat radioaktif untuk menyorot area tulang)
- Biopsi (pengambilan sampel jaringan tulang untuk diteliti)
Setelah diagnosis, kanker akan diklasifikasikan dalam 4 stadium, mulai dari yang paling awal (stadium 1) hingga penyebaran ke organ lain (stadium 4).
Pengobatan Kanker Tulang
Penanganan kanker tulang tergantung dari stadium, jenis, dan lokasi kanker. Metode yang digunakan:
- Operasi
- Pengangkatan sebagian tulang dan diganti prostesis
- Amputasi jika kanker sudah menyebar luas
- Dilanjutkan dengan fisioterapi dan terapi okupasi
- Kemoterapi
- Untuk mengecilkan tumor sebelum operasi
- Mencegah kekambuhan setelah operasi
- Digunakan juga untuk kanker stadium lanjut
- Radioterapi
- Menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel kanker
- Sering digunakan sebelum atau setelah operasi
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Kanker tulang dan pengobatannya dapat menimbulkan komplikasi seperti:
- Infeksi pasca operasi
- Efek samping kemoterapi dan radioterapi (mual, sariawan, rambut rontok, dll.)
- Gangguan pertumbuhan pada anak-anak
- Gangguan kesuburan
- Kanker tumbuh kembali atau muncul kanker lain
- Gangguan emosi pasca amputasi
Bisakah Kanker Tulang Dicegah?
Kanker tulang sulit dicegah karena berkaitan dengan faktor genetik dan kondisi medis lainnya. Namun, risiko dapat diminimalkan dengan:
- Rutin periksa kesehatan, terutama jika punya riwayat kanker
- Segera periksa nyeri tulang yang tak kunjung sembuh
- Hindari paparan bahan radioaktif tanpa pelindung
- Terapkan gaya hidup sehat dan pola makan bergizi
Semakin cepat terdeteksi, peluang sembuh kanker tulang akan semakin besar.(*)