KENDARINEWS.COM- Kinerja Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mendapatkan apresiasi tinggi dari Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag. Menurutnya, Nasaruddin Umar layak dijadikan teladan bagi para menteri Kabinet Indonesia Maju karena konsisten menunjukkan kinerja terbaik dan menjaga citra positif di mata publik.
Pujian ini muncul setelah Indo Survey dan Consulting (ISC) merilis hasil survei terbaru yang menempatkan Nasaruddin Umar sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik dan paling konsisten menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo. Dalam survei tersebut, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Nasaruddin mencapai 75%, sejajar dengan Menteri Keuangan, Sekretaris Kabinet, dan Menko PMK.
“Nasaruddin Umar adalah anggota kabinet merah putih yang memiliki konsistensi kinerja terbaik. Ia menjadi patron menteri dari perwakilan profesional non partai politik,” ungkap Prof. Husain pada Rabu (1/10/2025).
Prof. Husain menyoroti keberhasilan Kementerian Agama (Kemenag) dalam mengawal program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Transformasi digital layanan haji dan umrah, perluasan program moderasi beragama, dan pemberdayaan pesantren menjadi bukti nyata kinerja positif Kemenag di bawah kepemimpinan Nasaruddin Umar.
“Transformasi digital layanan haji dan umrah membuat proses pendaftaran lebih transparan dan efisien. Program moderasi beragama berhasil memperkuat toleransi sosial dan mengurangi potensi konflik berbasis agama. Pemberdayaan pesantren juga memberikan dampak positif bagi kemandirian ekonomi umat,” jelas Prof. Husain.
Sebagai Wakil Ketua Tanfidziah PWNU Sultra dan Dewan Pembina ISNU Sultra, Prof. Husain juga menekankan pentingnya kehadiran figur profesional seperti Nasaruddin Umar dalam pemerintahan. Menurutnya, konsistensi kerja yang tidak terjebak dalam pusaran partisan membuktikan bahwa kementerian bisa bekerja efektif tanpa harus ditopang oleh basis partai politik.
“Kehadiran figur profesional seperti Nasaruddin sangat penting untuk menjaga keseimbangan. Konsistensi kerja yang tidak terjebak dalam pusaran partisan membuktikan, kementerian bisa bekerja efektif tanpa harus ditopang oleh basis partai politik,” tegasnya.
Meski demikian, Prof. Husain mengingatkan bahwa tantangan ke depan semakin berat. Isu-isu intoleransi, polarisasi identitas, serta kebutuhan akan penguatan pendidikan agama yang adaptif dengan perkembangan zaman harus tetap menjadi fokus Kemenag.
“Jika Nasaruddin mampu menjaga ritme kerja dan memperkuat capaian-capaian prioritas, ia bisa menjadi salah satu figur teknokrat yang paling berpengaruh di era Presiden Prabowo,” terangnya.
Dengan konsistensi kinerja, integritas, serta keberpihakan kepada masyarakat, Nasaruddin Umar semakin mempertegas posisi Kementerian Agama sebagai institusi strategis dalam menjaga kohesi sosial bangsa. Publik kini menaruh harapan besar agar Kemenag terus menjaga momentum ini, sehingga peran agama benar-benar menjadi sumber kedamaian, toleransi, dan kemajuan bangsa. (ris/img)