KENDARINEWS.COM–Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) terus memantapkan persiapan, menyambut Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 yang akan digelar, 9-19 Oktober 2025.
Sebagai tuan rumah, Sultra menyatakan siap menyambut para tamu dan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan pelayanan terbaik.
Sebagai bagian dari persiapan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Drs. H. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., secara resmi membuka Rapat Pembekalan Liaison Officer (LO) di Hotel Zahra Kendari, Selasa (30/9/2025).
Kegiatan ini diikuti para LO, yang akan bertugas mendampingi tamu undangan, panitia pusat, dewan hakim, serta seluruh kafilah peserta STQH.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Kakanwil Kementerian Agama Sultra, Kepala Biro Kesra, Kepala Biro Adpim, serta panitia STQH lainnya.
Sekda Asrun Lio menjelaskan, LO memiliki peran krusial sebagai penghubung utama, antara panitia penyelenggara dengan para tamu. Ia menyampaikan, mulai 8 Oktober, para tamu sudah mulai berdatangan, dan puncak pembukaan akan digelar pada 11 Oktober.
“Alhamdulillah, kita sudah sampai pada tahapan penting ini. LO akan mendapatkan pembekalan dari para petugas dan protokol senior. Pastikan penerimaan tamu dikemas dengan baik dan profesional,” ujar Asrun Lio dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/9/2025).
Mantan Kadis Dikbud Sultra ini menambahkan, LO terbagi dalam tiga kategori utama. Yakni LO VVIP/VIP untuk melayani tamu kementerian/lembaga pusat, LO Panitia Pusat dan Dewan Hakim, serta LO Kafilah dari seluruh provinsi.
Menurutnya, LO harus memahami seluruh informasi terkait STQH. Termasuk venue utama di eks MTQ Kendari, yang telah direnovasi dan dilengkapi fasilitas pendukung.
Tak hanya itu, Asrun juga mengingatkan pentingnya etika komunikasi dan kemampuan penyesuaian budaya, dalam melayani tamu dari berbagai latar belakang.
“Kalau tamu dari daerah tertentu berbicara keras, jangan langsung tersinggung. Begitu juga dengan tamu dari daerah yang lebih halus, sesuaikan cara kita berkomunikasi. Profesionalisme dan etika menjadi kunci utama,” pesannya.
Selain menjalankan tugas administratif, lanjut dia, LO juga berperan sebagai duta wisata daerah. Para LO diharapkan dapat memperkenalkan potensi wisata alam, budaya, hingga kuliner khas Sultra seperti sinonggi, kasuami, dan kabuto.
“Jangan hanya sebut makanan modern seperti pizza. Tampilkan kekayaan kuliner lokal kita yang jadi daya tarik tersendiri,” ujarnya.
Lebih jauh, Asrun menekankan pentingnya menjalankan tugas dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Menurutnya, menjadi LO dalam kegiatan STQH ini bukan sekadar tugas, tetapi bagian dari syiar Al-Qur’an. Sekaligus kontribusi dalam mengangkat nama baik Sultra di tingkat nasional.
“Tugas ini akan terasa ringan, jika kita menjalaninya dengan niat baik. Jadikan momentum ini untuk mempererat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Ir Hugua mengatakan, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan membuka Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 tahun 2025 di Sultra.
“Kita berharap, acara nasional ini (STQH) bisa dibuka Pak Presiden. Semoga tidak ada kegiatan lain yang bersamaan waktunya,” tandasnya. (bkp/ing)






































