Imbas Siswa Keracunan, Tiga Dapur MBG di Sultra di Nonaktifkan

KENDARINEWS.COM–Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menonaktifkan sementara 56 dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia, buntut dari kasus keracunan makanan. Tiga di antaranya berasal dari Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tiga dapur MBG di Sultra yang dihentikan operasinya adalah SPPG Konawe (Unaaha Ambekairi), SPPG Buton (Pasarwajo Awainulu), dan SPPG Kota Baubau (Kolakuna Kadolomoko).

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang menegaskan penghentian ini (nonaktif) adalah bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan pangan di dapur MBG.

“Keselamatan anak-anak penerima MBG adalah prioritas. Kami tidak kompromi terhadap dapur yang melanggar standar,” tegas Nanik, Selasa (30/9/2025).

Sementara itu, makanan dari dapur yang dinonaktifkan, tengah diuji laboratorium oleh BPOM. Hasilnya akan menentukan, apakah dapur tersebut bisa kembali beroperasi.

Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menyebut evaluasi ini menjadi momentum perbaikan total sistem MBG. Mulai dari rantai pasok, dapur, hingga distribusi makanan akan diawasi ketat. “Kami pastikan semua lini patuh terhadap standar keamanan pangan,” janjinya.

Menanggapi kasus keracunan yang telah menimpa lebih dari 5.000 anak sepanjang 2025, Presiden Prabowo Subianto langsung menginstruksikan agar semua dapur MBG wajib menjaga kebersihan. Kemudian, penggunaan alat cuci modern untuk membunuh bakteri, serta dapur wajib memiliki alat uji makanan (test kit) sebelum distribusi.

“Semua makanan harus diuji dulu sebelum diberikan ke anak-anak. Kita tidak mau ada korban lagi,” tegas Presiden Prabowo. (jpc/rml/ing)

Tinggalkan Balasan