Bayi Suka Isap Jempol? Begini Dampak & Cara Mengatasinya

KENDARINEWS.COM–Melihat bayi mengisap jempolnya mungkin sudah sangat biasa di mata banyak orangtua. Ternyata, kebiasaan ini memang muncul dari refleks alami bayi bahkan bisa muncul sejak dalam kandungan. Meski sebagian besar bayi akan berhenti sendiri, jika berlangsung terlalu lama ada risiko efek kesehatan yang harus diperhatikan.

Mengapa Bayi Suka Isap Jempol?

  • Menurut para ahli, mengisap adalah refleks bawaan untuk membantu proses menyusu & kenyamanan emosional.
  • Bayi yang tidak sedang menyusu kadang “beralih” mengisap jempol atau jari lain sebagai cara menenangkan diri.
  • Momen-momen seperti lelah, cemas, bosan, atau saat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sering memicu kebiasaan ini.
  • Umumnya, kebiasaan isap jempol akan hilang sendiri antara usia 6 bulan–7 bulan atau pada rentang 2–4 tahun. Bila berhenti secara alami di rentang usia itu, biasanya tidak ada dampak permanen.

Namun, bila terus berlanjut melewati usia tersebut, efek negatif mulai bisa muncul.

Efek Kesehatan dari Kebiasaan Isap Jempol Jangka Panjang

  • Kulit Jempol Luka atau Rusak
    Isap yang terlalu keras atau sering dapat menyebabkan kulit jari pecah, luka, bahkan infeksi. Dalam kasus parah, perawatan medis hingga operasi plastik bisa diperlukan.
  • Masalah Gigi & Struktur Mulut
    Jika kebiasaan diteruskan sampai gigi permanen muncul, bisa muncul berbagai kelainan:
  1. Overbite (gigi atas maju)
  2. Open bite (gigi depan atas dan bawah tidak menyentuh)
  3. Rahang atau langit-langit mulut tertekan
  4. Posisi lidah abnormal
  5. Gangguan bicara (misalnya cadel)
  • Infeksi Telinga
    Kebiasaan mengisap meningkatkan produksi air liur dan memungkinkan bakteri naik melalui saluran ke telinga tengah, menyebabkan infeksi.

Bagaimana Cara Menghentikannya dengan Lembut & Efektif

Pada bayi kecil, lakukan pendekatan lembut karena kebiasaan ini bisa menjadi sumber kenyamanan. Namun, setelah anak cukup umur (sekitarnya 3–4 tahun), intervensi bisa dimulai agar dampak negatif bisa dicegah. Dilansir dari hellosehat, berikut langkah-langkah menghentikan kebiasaan isap jempol pada anak yang bisa dicoba:

  1. Bicara dengan Anak
    Mulailah berdiskusi ketika anak sudah bisa memahami. Jelaskan kenapa harus berhenti dan dengarkan pendapatnya.
  2. Berikan Dorongan Positif
    Beri pujian, pelukan, atau hadiah kecil setiap kali berhasil menahan diri tidak mengisap jempol.
  3. Alihkan Perhatian
    Siapkan mainan tangan atau benda menarik ketika waktu-waktu kritis (misalnya saat menonton atau menjelang tidur).
  4. Kenali Pemicu & Tangani Akar Masalah
    Apakah ia mengisap karena stres, bosan, atau lelah? Berikan solusi—misalnya istirahat, pelukan, atau aktivitas ringan.
  5. Gunakan Penahan Fisik Jika Perlu
    Sarung tangan ringan, “thumb guard,” atau pakaian yang menutupi ujung jari bisa membantu terutama saat tidur.
  6. Konsultasi Medis
    Bila usaha sendiri tidak membuahkan hasil atau sudah muncul gejala meresahkan (luka, gangguan gigi), konsultasikan ke dokter anak atau dokter gigi.(*)

Tinggalkan Balasan