Dislokasi Rahang: Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

KENDARINEWS.COM–Dislokasi rahang adalah kondisi ketika rahang bawah keluar dari tempatnya di sendi temporomandibular (TMJ), yakni sendi yang menghubungkan rahang dengan tulang tengkorak. Sendi ini memungkinkan pergerakan rahang ke atas-bawah dan ke samping secara normal. Namun, saat terjadi dislokasi, gerakan tersebut terganggu karena posisi rahang tidak lagi berada pada tempat semestinya.

Kondisi ini bisa bersifat sementara atau kronis, tergantung dari penyebab dan penanganannya. Dislokasi rahang dapat terjadi di satu sisi maupun di kedua sisi, dan sering kali menyebabkan nyeri hebat serta kesulitan membuka atau menutup mulut.

Gejala yang Harus Diwaspadai

Gejala dislokasi rahang bisa muncul tiba-tiba, terutama setelah aktivitas seperti menguap terlalu lebar, tertawa keras, atau mengalami benturan di wajah. Berikut adalah tanda-tanda umum:

  • Rahang terkunci dalam posisi terbuka atau sulit menutup
  • Nyeri hebat di sekitar rahang atau dekat telinga
  • Sulit mengunyah atau berbicara
  • Wajah tampak tidak simetris
  • Bengkak atau memar di area rahang
  • Terdengar bunyi klik atau gesekan saat rahang digerakkan

Penyebab Dislokasi Rahang

Dilansir dari ciputrahospital.com, beberapa faktor yang bisa menyebabkan rahang bergeser dari posisinya antara lain:

  • Cedera langsung pada wajah atau dagu, seperti kecelakaan atau benturan saat berolahraga
  • Menguap terlalu lebar atau tertawa berlebihan
  • Prosedur medis atau gigi yang membuat mulut terbuka dalam waktu lama
  • Gangguan sendi TMJ, yang menyebabkan kelonggaran ligamen
  • Kelainan jaringan ikat seperti sindrom Ehlers-Danlos
  • Faktor genetik atau bentuk rahang yang tidak normal

Cara Penanganan Dislokasi Rahang

1. Penanganan Medis

  • Pelemas otot (muscle relaxant): Mengurangi ketegangan otot rahang yang kaku
  • Reduksi manual: Teknik non-bedah untuk mengembalikan rahang ke posisi semula
  • Alat fiksasi rahang: Menjaga stabilitas rahang selama masa pemulihan
  • Obat antiinflamasi: Mengurangi peradangan dan nyeri
  • Operasi: Diperlukan jika terjadi dislokasi berulang atau kerusakan struktural

2. Perawatan Mandiri di Rumah

  • Menopang rahang saat membuka mulut: Terutama saat menguap atau tertawa
  • Kompres dingin: Untuk meredakan bengkak dan nyeri
  • Konsumsi makanan lunak: Supaya rahang tidak bekerja terlalu keras
  • Hindari membuka mulut terlalu lebar: Termasuk saat menyikat gigi atau menyanyi
  • Latihan terapi fisik: Untuk memperkuat otot rahang dan mencegah kekambuhan

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari bantuan medis jika mengalami:

  • Rahang terkunci atau terasa terkilir
  • Mati rasa pada wajah
  • Keluar cairan dari hidung atau telinga setelah benturan
  • Perubahan fungsi pendengaran atau kebingungan mendadak

Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti nyeri kronis, kerusakan sendi, dan gangguan fungsi bicara atau makan.(*)

Tinggalkan Balasan