KENDARINEWS.COM— Pesta adat menjadi denyut nadi kehidupan masyarakat Buton, digelar setiap tahun sebagai wujud syukur dan upaya menjaga peradaban yang kaya. Hampir setiap desa di Kabupaten Buton memiliki agenda rutin ini, menghadirkan hidangan tradisional, kebersamaan, dan tarian adat yang diwariskan turun temurun.
Wakil Bupati Buton, Syarifudin Saafa, menegaskan dukungan penuh Pemkab Buton terhadap pesta adat sebagai bagian dari pelestarian budaya. “Pemkab sangat mendukung pesta adat ini sebagai upaya pelestarian budaya, ini sejalan dengan visi pemerintahan Buton yang religius,” ujarnya saat menghadiri pesta adat tahunan Wayaro Kancinaa, Desa Kancinaa Kecamatan Pasarwajo.
Syarifudin Saafa menekankan bahwa Buton dikenal sebagai daerah dengan budaya yang kental sejak dahulu kala. Pesta adat menjadi salah satu cara untuk meneguhkan identitas tersebut dan memastikan nilai-nilai luhur budaya Buton tetap hidup di tengah gempuran modernisasi.
“Di tengah perkembangan zaman, bagi sebagian orang nilai-nilai budaya ini mulai terus tergerus nilai-nilai barat melalui teknologi, hormat menghormati sudah kurang. Sehingga kita perlu terus menjaganya dengan melestarikannya seperti yang kita lakukan sekarang,” terangnya.
Pesta adat Wayaro Kancinaa menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah daerah dan para pemangku adat dalam melestarikan budaya Buton. Syarifudin Saafa menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga spiritual dan mental generasi muda.
“Mari kita implementasikan prinsip bangunlah jiwanya, bukan hanya raganya. Dengan karakter dan budaya yang kuat, masyarakat Buton akan mampu menghadapi segala tantangan ke depan,” tutup Syarafudin.
Dengan terus melestarikan pesta adat dan budaya Buton, diharapkan generasi muda dapat tumbuh dengan ilmu budaya dan agama yang telah diwariskan, serta mampu menjaga identitas dan peradaban Buton di masa depan.