KENDARINEWS.COM–Kelahiran seorang bayi seringkali dianggap sebagai momen paling membahagiakan dalam hidup seorang ibu. Namun, tidak semua wanita langsung merasakan kebahagiaan penuh usai melahirkan. Banyak ibu baru justru mengalami perubahan suasana hati yang mendadak, dikenal dengan istilah baby blues.
Baby blues adalah kondisi emosional yang umum terjadi setelah persalinan. Meski bersifat sementara dan biasanya mereda dalam dua minggu, kondisi ini tetap memerlukan perhatian karena bisa berkembang menjadi depresi pascamelahirkan jika diabaikan.
Apa Itu Baby Blues?
Baby blues adalah perasaan sedih, cemas, mudah menangis, dan emosional yang dialami oleh sebagian ibu baru dalam beberapa hari setelah melahirkan. Umumnya muncul pada hari ke-2 hingga ke-5 pasca persalinan dan dapat berlangsung hingga dua minggu.
Kondisi ini berbeda dengan depresi pascamelahirkan, yang memiliki gejala lebih berat dan berlangsung lebih lama. Bila dibiarkan, baby blues berpotensi mengganggu hubungan ibu dengan bayi serta kesehatan mental secara keseluruhan.
Ciri-Ciri Baby Blues yang Perlu Dikenali
Gejala umum baby blues antara lain:
- Mudah tersinggung atau marah
- Sering menangis tanpa alasan jelas
- Mudah merasa cemas dan tidak tenang
- Sulit tidur walaupun merasa lelah
- Sulit berkonsentrasi
- Tidak nafsu makan
- Muncul perasaan kurang sayang terhadap bayi
Gejala-gejala ini bisa membuat ibu merasa tidak mampu menjalani peran barunya, bahkan merasa bersalah atas perasaan tersebut. Padahal, kondisi ini bukan salah ibu, melainkan efek dari perubahan besar yang dialami tubuh dan emosi.
Penyebab Baby Blues
Meski penyebab pasti baby blues belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor berikut diketahui dapat meningkatkan risikonya:
- Perubahan hormon
Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron menurun drastis, memengaruhi keseimbangan emosi ibu. - Kelelahan fisik dan emosional
Proses persalinan yang melelahkan, kurang tidur, serta rutinitas baru merawat bayi bisa membuat ibu kewalahan. - Kesulitan adaptasi dengan peran baru
Transisi menjadi ibu tidak selalu mudah, terutama jika dibarengi dengan tekanan sosial atau komentar negatif. - Kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar
Minimnya bantuan dari pasangan, keluarga, atau teman bisa membuat ibu merasa sendirian dan tidak dihargai. - Riwayat gangguan mental atau trauma sebelumnya
Ibu dengan pengalaman negatif saat kehamilan atau persalinan, atau dengan riwayat gangguan psikologis, lebih rentan mengalami baby blues.
Cara Mengatasi Baby Blues
Sebagian besar kasus baby blues akan mereda dengan sendirinya. Namun, Dilansir dari alodokter, ada beberapa langkah yang bisa membantu mempercepat pemulihan, diantaranya:
- Lakukan aktivitas menyenangkan
Menulis jurnal, berjalan-jalan, mendengarkan musik, atau perawatan diri bisa membantu memperbaiki suasana hati. - Berbagi cerita dengan orang terdekat
Bercerita pada suami, teman, atau ibu lainnya dapat membuat perasaan lebih lega dan tidak merasa sendiri. - Tidak memaksakan diri
Istirahat saat bayi tidur, abaikan pekerjaan rumah sesekali, dan izinkan diri untuk tidak selalu “sempurna”. - Menyusui jika merasa nyaman
Kontak langsung dengan bayi saat menyusui dapat meningkatkan hormon oksitosin yang membantu menenangkan pikiran. - Minta bantuan tanpa rasa bersalah
Tidak ada salahnya meminta tolong. Justru, dukungan dari orang terdekat sangat penting dalam proses pemulihan.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Jika kondisi baby blues tidak kunjung membaik setelah dua minggu, atau mulai disertai pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi, segera cari bantuan dari profesional kesehatan jiwa. Dukungan medis dan psikologis yang tepat dapat mencegah gangguan mental yang lebih serius.
Ibu yang Sehat, Bayi yang Bahagia
Menjadi seorang ibu adalah proses yang luar biasa namun juga penuh tantangan. Penting untuk diingat bahwa merasa lelah, sedih, atau kewalahan bukanlah tanda kegagalan, melainkan respons manusiawi terhadap perubahan besar dalam hidup.
Dengan dukungan yang tepat, ibu dapat melewati fase baby blues dan kembali menikmati momen-momen berharga bersama si kecil.(*)








































