Asam Lambung Naik Setelah Makan? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

KENDARINEWS.COM–Asam lambung memiliki peran penting dalam sistem pencernaan, yaitu membantu memecah makanan di dalam lambung. Namun, ketika produksinya berlebihan, terutama setelah makan besar atau konsumsi makanan tertentu, asam lambung bisa naik ke kerongkongan dan menimbulkan berbagai keluhan tidak nyaman.

Apa Itu Asam Lambung Naik?
Dalam kondisi normal, asam lambung seharusnya tetap berada di dalam lambung. Namun, pada beberapa orang, cairan ini dapat naik ke kerongkongan suatu kondisi yang dikenal sebagai GERD (gastroesophageal reflux disease). GERD terjadi saat otot sfingter di antara lambung dan kerongkongan melemah, sehingga tidak mampu menahan asam lambung agar tetap berada di tempatnya.

Gejala yang Perlu Diwaspadai:
Dilansir dari ekahospital.com, gejala asam lambung naik bisa bervariasi, di antaranya:

  • Rasa terbakar di dada atau ulu hati (heartburn)
  • Rasa asam atau pahit di mulut setelah makan
  • Mual, muntah, dan perut terasa kembung
  • Bau mulut, nyeri dada, hingga kesulitan menelan
  • Gejala memburuk saat berbaring atau setelah makan besar

Penyebab Umum Asam Lambung Naik:
Naiknya asam lambung bisa dipicu oleh berbagai faktor gaya hidup dan kebiasaan makan, seperti:

  • Makan dalam porsi besar sekaligus
  • Konsumsi makanan pedas, asam, berlemak, atau berkafein
  • Merokok, stres, serta kurang olahraga
  • Berat badan berlebih (obesitas)
  • Menggunakan pakaian ketat atau langsung berbaring setelah makan

Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik:
Jika Anda tiba-tiba merasakan gejala asam lambung, beberapa langkah sederhana bisa membantu meredakan kondisi:

  • Segera tegakkan posisi tubuh
  • Hindari langsung berbaring setelah makan
  • Longgarkan pakaian atau ikat pinggang
  • Minum air hangat atau rebusan jahe
  • Gunakan obat maag sesuai anjuran dokter

Langkah Pencegahan dan Pengobatan Jangka Panjang:
Mengatasi asam lambung tidak cukup hanya dengan obat. Perubahan gaya hidup memegang peranan penting, seperti:

  1. Berhenti merokok, karena rokok dapat melemahkan otot sfingter lambung
  2. Menurunkan berat badan jika mengalami obesitas
  3. Tidur dengan kepala lebih tinggi dan beri jeda minimal 3 jam antara waktu makan dan tidur
  4. Makan dalam porsi kecil namun sering, untuk menghindari lonjakan asam lambung
  5. Hindari makanan pemicu seperti kafein, gorengan, makanan pedas dan asam

Jika gejala berlangsung terus-menerus atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Penanganan medis dan resep obat dari tenaga profesional bisa membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.(*)

Tinggalkan Balasan