Singkong, Si Umbi Sederhana dengan Segudang Manfaat: Ini Fakta dan Cara Aman Mengonsumsinya

KENDARINEWS.COM–Tak hanya lezat dan mengenyangkan, singkong ternyata menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan. Umbi yang satu ini sering dianggap makanan kelas dua, namun faktanya, kandungan gizinya tak kalah dari makanan pokok lainnya seperti nasi atau kentang.

Bagi masyarakat Indonesia, singkong adalah makanan yang sangat familiar. Mulai dari singkong rebus, gorengan, tape, hingga olahan modern seperti brownies tepung tapioka, umbi ini telah lama jadi favorit banyak orang.

Namun, di balik rasanya yang nikmat, singkong juga bisa menjadi sumber energi, serat, dan antioksidan yang baik bagi tubuh asal dikonsumsi dan diolah dengan benar.

4 Manfaat Singkong bagi Kesehatan

Berikut beberapa manfaat singkong bagi kesehatan yang dilansir dari alodokter:

1. Sumber Energi Tinggi
Dalam 100 gram singkong, terdapat 110–150 kalori lebih tinggi dibandingkan kentang. Karena itu, singkong cocok sebagai pengganti nasi dan bisa membantu menambah energi harian, terutama bagi orang dengan aktivitas fisik tinggi.

2. Kaya Serat dan Karbohidrat Kompleks
Kandungan serat pada singkong membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, menurunkan risiko sembelit, dan membantu mengendalikan kadar gula darah.

3. Antioksidan Alami
Vitamin C, vitamin A, dan beta-karoten dalam singkong berfungsi sebagai antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memperlambat penuaan kulit.

4. Indeks Glikemik Rendah
Berbeda dengan karbohidrat sederhana, singkong memiliki indeks glikemik rendah, artinya tidak menyebabkan lonjakan drastis pada kadar gula darah. Ini menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk penderita diabetes atau yang ingin menjaga kestabilan gula darah.

Hati-Hati, Singkong Juga Punya Risiko

Meski kaya manfaat, konsumsi singkong yang salah justru bisa menimbulkan masalah kesehatan. Berikut ini beberapa hal penting yang wajib diperhatikan:

  • Mengandung zat sianida
    Singkong mengandung glikosida sianogenik, senyawa yang bisa berubah menjadi sianida dalam tubuh. Jika tidak diolah dengan benar, risiko keracunan bisa terjadi.
  • Tidak dianjurkan dikonsumsi berlebihan oleh ibu hamil & menyusui
    Terlalu banyak mengonsumsi singkong saat hamil diduga bisa meningkatkan risiko cacat lahir dan gangguan tiroid pada bayi.
  • Bisa menghambat penyerapan yodium
    Singkong dapat mengurangi kemampuan tubuh menyerap yodium, yang penting bagi fungsi kelenjar tiroid. Orang dengan gangguan tiroid sebaiknya membatasi asupan singkong.

Cara Mengolah Singkong dengan Aman

Agar aman dikonsumsi dan tetap bergizi, ikuti langkah berikut:

  1. Kupas kulit singkong hingga bersih.
  2. Rendam singkong mentah dalam air bersih selama 48–60 jam.
  3. Masak hingga matang sempurna. (Bisa direbus, digoreng, atau dikukus minimal selama 25 menit)
  4. Hindari Konsumsi singkong mentah atau setengah matang

    Jika ragu dengan porsi aman, terutama untuk anak-anak, ibu hamil, atau penderita gangguan tiroid, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau ahli gizi.

    Kesimpulan

    Singkong memang bukan makanan mewah, tapi kaya gizi dan manfaat. Kuncinya adalah pada cara pengolahan dan takaran konsumsi yang tepat. Dengan pemahaman yang baik, singkong bisa menjadi alternatif sehat pengganti nasi yang ramah di kantong dan tubuh.(*)

    Tinggalkan Balasan