KENDARINEWS.COM–Tak mudah memang memaafkan orang yang pernah menyakiti kita. Emosi negatif seperti marah, kecewa, atau bahkan dendam sering kali mengendap dalam hati. Namun, siapa sangka bahwa menyimpan dendam bukan hanya membuat hidup terasa berat secara emosional, tetapi juga membahayakan kesehatan fisik?
Dalam dunia psikologi dan medis, dendam didefinisikan sebagai keinginan untuk melihat orang yang menyakiti kita mendapatkan balasan atau penderitaan. Meskipun tampak sebagai bentuk “keadilan”, ternyata menyimpan dendam dalam waktu lama justru membawa lebih banyak kerugian—terutama bagi tubuh kita sendiri.
Berikut adalah 5 bahaya menyimpan dendam bagi kesehatan fisik yang perlu kamu waspadai yang dilansir dari hellosehat:
1. Mengacaukan Hormon Otak
Ketika kita menyimpan dendam, tubuh memproduksi hormon stres kortisol secara berlebihan. Ini berdampak langsung pada sistem saraf pusat dan bisa menekan produksi oksitosin, hormon yang mendukung ikatan sosial dan perasaan tenang.
Akibatnya, seseorang menjadi lebih mudah stres, sulit membangun hubungan yang sehat, dan lebih rentan terhadap gangguan emosional seperti depresi atau kecemasan.
2. Memicu Gaya Hidup Tidak Sehat
Rasa marah dan tekanan batin yang tidak tersalurkan dengan baik sering kali membuat seseorang mencari pelampiasan dalam bentuk kebiasaan buruk, seperti:
- Merokok
- Makan makanan cepat saji tinggi kalori
- Begadang atau pola tidur tidak teratur
Kebiasaan ini, jika dilakukan terus-menerus, bisa meningkatkan risiko diabetes, obesitas, hingga masalah metabolik lainnya.
3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Emosi negatif yang terakumulasi bisa menyebabkan hipertensi (tekanan darah tinggi) dan arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), dua faktor utama pemicu penyakit jantung koroner.
Studi dari American Heart Association menunjukkan bahwa orang yang menyimpan kemarahan dan dendam memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan jantung serius.
4. Menimbulkan Nyeri Kronis
Sakit kepala, nyeri punggung, atau bahkan gangguan pencernaan seperti tukak lambung bisa menjadi manifestasi psikosomatis dari emosi yang tidak terselesaikan.
Penelitian di AS menunjukkan bahwa mereka yang menyimpan dendam lebih mungkin mengalami penyakit dengan komponen nyeri kronis, meski secara fisik tak selalu ditemukan penyebab medis langsung.
5. Mempercepat Penuaan Dini
Kortisol yang dilepaskan dalam jumlah tinggi dan terus-menerus mempercepat kerusakan DNA sel, yang menyebabkan proses regenerasi melambat. Ini memicu penuaan dini, baik di luar (keriput, kulit kusam), maupun di dalam (penurunan fungsi organ).
Sebaliknya, memaafkan terbukti membantu menurunkan kadar hormon stres dan memperbaiki respons tubuh terhadap tekanan, sehingga menjaga tubuh tetap sehat dan bugar lebih lama.
Kesimpulan:
Menyimpan dendam bukan hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga membawa efek nyata pada kesehatan fisik. Mengelola emosi, memaafkan, dan berdamai dengan masa lalu adalah langkah penting untuk menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat.(*)








































