KENDARINEWS.COM–Mesjid Agung Khaerah Ummah merupakan salah satu ikon Kabupaten Kolaka. Namun, kondisi mesjid kebanggaan masyarakat Bumi Mekongga itu dalam dua tahun belakangan sangat memprihatinkan. Dimana program pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kolaka terhadap mesjid tersebut terlihat tak kunjung tuntas.
Akibat pembenahannya yang tak kunjung tuntas, maka Mesjid Agung terlihat kumuh. Bangunannya terlihat ditumbuhi tumbuhan liar. Olehnya itu, sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Kolaka melakukan aksi unjukrasa di Kantor Bupati Kolaka, Senin (1/9). Mereka mempertanyakan penyebab tak kunjung tuntasnya pembenahan Mesjid Agung Khaerah Ummah Kolaka.
Bupati Kolaka, Amri yang sedang berada di Kantor Bupati Kolaka menerima dan mendengarkan langsung aspirasi dari para demonstran tersebut. Sambil duduk di tangga bersama demonstran, Kolaka 1 menegaskan bahwa dirinya bertanggungjawab dalam pengawasan pembenahan Mesjid Agung.
“Kalau pengawasan itu menjadi tanggungjawab saya. Itu bagian dari Legacy pemerintahan sebelumnya dan ini harus berkelanjutan. Makanya saya tetap komitmen akan menyelesaikan mesjid itu, walaupun itu bukan bagian dari prioritas janji politik saya kemarin,” janjinya.
Amri juga berharap doa dan dukungan seluruh masyarakat Kolaka agar proses pembenahan Mesjid Agung Khaerah Ummah Kolaka dapat berjalan lancar dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi umat. Ia menegaskan, pihaknya akan menuntaskan pembenahan Mesjid Agung Khaerah Ummah Kolaka di akhir tahun 2025.
“Berapa pun anggarannya sepanjang itu sudah direview dan mendapatkan pengawasan dari Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), maka kami akan selesaikan,” pungkasnya. Usai mendengarkan penjelasan dari Bupati Kolaka dan pejabat teknis yang menangani proyek pembenahan Mesjid Agung Khaerah Ummah Kolaka, demonstran dengan tertib membubarkan diri. (fad)









































