KENDARINEWS.COM–Kecelakaan seperti tertusuk paku sering kali terjadi saat kita beraktivitas di luar rumah tanpa alas kaki. Meskipun luka tersebut tampak sepele, ternyata ada risiko serius di baliknya, terutama terkait dengan infeksi tetanus. Mengapa paku bisa berbahaya dan apa yang harus dilakukan saat tertusuk paku? Berikut ini penjelasannya.
Apa yang Terjadi Saat Kaki Tertusuk Paku?
Saat kulit tertusuk benda tajam seperti paku, tubuh akan langsung melakukan mekanisme penyembuhan. Pembuluh darah yang terluka akan menyempit untuk menghentikan perdarahan. Kemudian, darah akan membentuk pembekuan untuk menutup luka. Sel darah putih akan bekerja melawan bakteri dan kuman yang mungkin masuk ke dalam tubuh.
Namun, jika benda yang tertusuk sangat kotor atau berkarat, seperti paku berkarat, luka bisa terinfeksi, menyebabkan peradangan, bengkak, dan bahkan nanah.
Bahaya yang Harus Diwaspadai
Meskipun banyak orang percaya bahwa paku berkarat selalu menyebabkan tetanus, itu sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang dapat berkembang biak di dalam tanah, debu, atau kotoran hewan. Bakteri ini bisa masuk melalui luka dan melepaskan racun yang menyerang sistem saraf. Tanpa penanganan yang tepat, tetanus bisa menyebabkan kekakuan otot yang parah, kejang-kejang, dan bahkan kematian.
Mengenal Tetanus Lebih Dekat
Tetanus sering kali muncul 3 hingga 21 hari setelah infeksi. Gejalanya termasuk kekakuan otot, terutama di sekitar rahang (terkenal dengan sebutan “lockjaw”), kesulitan bernapas, dan kejang-kejang. Sebagian besar kasus terjadi karena luka yang terinfeksi oleh Clostridium tetani, yang sering ditemukan di lingkungan yang kotor, seperti pekarangan rumah yang terdapat paku berkarat.
Langkah Pertolongan Pertama Jika Tertusuk Paku
Jika Anda atau seseorang tertusuk paku, segera lakukan pertolongan pertama untuk mencegah infeksi. Berikut adalah langkah-langkah yang harus diambil, yang dilansir dari hellosehat:
- Cuci Tangan dengan Benar
Sebelum menangani luka, pastikan tangan Anda bersih. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik untuk menghindari penularan bakteri. - Bersihkan Luka dengan Air Bersih
Setelah mencuci tangan, bersihkan luka dengan air mengalir selama 5 hingga 10 menit. Jangan gunakan sabun langsung pada luka, cukup bilas dengan air untuk menghilangkan kotoran dan benda asing. - Hentikan Perdarahan
Jika luka mengeluarkan darah, tekan luka dengan kain bersih atau kasa steril untuk menghentikan perdarahan. Pastikan luka tidak terus berdarah. - Gunakan Salep Antibiotik
Setelah luka bersih dan perdarahan berhenti, oleskan salep antibiotik pada area luka untuk mencegah infeksi. Salep antibiotik yang mengandung neomycin atau gentamicin dapat membantu mengurangi risiko infeksi. - Tutupi Luka dengan Perban Steril
Setelah memberi antibiotik, tutup luka dengan perban steril. Pastikan perban diganti setiap hari atau jika luka mulai bernanah. Menjaga luka tetap bersih adalah langkah penting untuk mencegah infeksi.
Kapan Harus Mengunjungi Dokter?
Jika paku yang tertusuk sangat dalam, berkarat, atau terdapat kotoran yang sulit dibersihkan, sebaiknya segera pergi ke dokter. Jika Anda belum mendapatkan vaksin tetanus dalam 5 hingga 10 tahun terakhir, dokter akan memberikan suntikan tetanus untuk mencegah infeksi yang lebih serius.
Pencegahan Tetap Lebih Baik
Untuk mencegah hal ini terjadi, selalu gunakan alas kaki yang tepat saat beraktivitas di luar rumah. Hindari berjalan di tempat yang berpotensi mengandung benda tajam atau berbahaya. Selain itu, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar risiko infeksi dapat diminimalisir.(*)