Wagub Sultra Gagas Audiensi Bersama HILPI, Fokus Optimalisasi Pangan Lokal untuk Sukseskan Program Makanan Bergizi Gratis

KENDARINEWS.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui program makanan bergizi gratis. Sebagai langkah strategis, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling, menggelar audiensi bersama Himpunan Ilmuwan Peternakan Indonesia (HILPI) Provinsi Sulawesi Tenggara. Audiensi bertema “Optimalisasi Penyediaan Bahan Pangan Lokal Sumber Protein Hewani dan Nabati dalam Rangka Menyukseskan Program Makanan Bergizi Gratis” ini berlangsung di Swiss-Belhotel Kendari, Kamis (28/8/2025).

Kehadiran Wagub Ir. Hugua dalam audiensi ini menegaskan keseriusan Pemerintah Provinsi Sultra dalam mempersiapkan program strategis nasional tersebut. Dalam arahannya, Wagub Ir. Hugua menekankan bahwa penyediaan pangan bergizi, khususnya protein hewani dan nabati, merupakan kunci utama keberhasilan program makanan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah pusat. Ia menjelaskan bahwa Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar di sektor peternakan, perikanan, dan pertanian yang harus dioptimalkan untuk memastikan masyarakat, terutama generasi muda, mendapatkan akses gizi yang memadai.

“Sulawesi Tenggara dianugerahi kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Kita punya lahan pertanian yang luas, potensi peternakan yang kuat, dan hasil perikanan yang berlimpah. Jika semua potensi ini terkelola baik, maka kebutuhan protein hewani dan nabati bisa kita penuhi dari daerah sendiri, tanpa ketergantungan dari luar,” tegas Wagub Ir. Hugua, menekankan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal.

Lebih lanjut, Wagub Ir. Hugua menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sultra akan memfokuskan arah pembangunan pangan daerah pada tiga sektor strategis:

1. Optimalisasi sektor pertanian dan peternakan untuk memastikan suplai pangan lokal tetap stabil dan berkualitas.
2. Pengembangan industrialisasi berbasis sumber daya alam, termasuk hilirisasi produk pertanian dan peternakan agar memberikan nilai tambah ekonomi.
3. Penguatan sektor pariwisata.

Wagub Ir. Hugua juga menegaskan komitmen Pemerintah Daerah untuk mendukung penuh pengembangan pangan lokal melalui kebijakan dan alokasi anggaran daerah. Salah satu langkah nyata adalah mendorong APBD Sultra agar lebih berpihak pada penguatan sektor pangan, infrastruktur penunjang distribusi, dan dukungan riset akademisi.

“APBD kita akan diarahkan untuk memastikan rantai penyediaan pangan, mulai dari hulu hingga hilir, berjalan lancar. Termasuk infrastruktur jalan, pelabuhan, dan pasar yang memudahkan distribusi bahan pangan lokal. Selain itu, kerja sama dengan perguruan tinggi dan HILPI sangat penting untuk menghadirkan riset berbasis kebutuhan masyarakat,” jelasnya, menyoroti pentingnya dukungan anggaran dan riset.

Wagub Ir. Hugua menyoroti besarnya dana Rp170 triliun yang akan turun hingga level kecamatan dan desa pada September–Desember 2025, yang harus dimanfaatkan untuk memperkuat potensi lokal. Ia menjelaskan bahwa kebutuhan program Makanan Bergizi Gratis sangat besar, mencakup lebih dari 960 butir telur, 8.000 ayam, ikan, beras, dan 300 dapur setiap harinya. Menurutnya, hal ini bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang bagi petani, nelayan, peternak, dan lulusan perguruan tinggi untuk terlibat langsung.

“Ini saatnya semua pihak berkolaborasi agar program makanan bergizi gratis tidak hanya meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi daerah,” pungkasnya, menekankan pentingnya kolaborasi untuk mencapai tujuan ganda.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Ir. Hugua mengajak seluruh pihak untuk membangun sinergi dan kolaborasi. Pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator, akademisi dan peneliti sebagai penyedia inovasi, sementara petani, peternak, dan nelayan sebagai ujung tombak produksi.

“Jika semua elemen bekerja sama, maka program makanan bergizi gratis bukan hanya bisa diwujudkan, tetapi juga akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara,” tegasnya, menggarisbawahi pentingnya kerja sama yang solid.

Audiensi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret mengenai strategi penyediaan pangan lokal yang berkelanjutan. Hasil diskusi ini juga akan menjadi masukan penting dalam penyusunan kebijakan daerah, khususnya dalam mendukung program nasional makanan bergizi gratis di Sulawesi Tenggara.

Audiensi tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Sultra, Staf Ahli Gubernur, sejumlah Kepala OPD terkait, akademisi dari Universitas Halu Oleo dan Universitas Sulawesi Tenggara, serta HILPI, pejabat terkait lainnya.