Kenali Bahaya Microsleep dan Cara Mencegahnya di Jalan Raya

KENDARINEWS.COM–Setiap pengendara pasti pernah merasakan kantuk saat mengemudi, namun tahukah kamu bahwa kantuk ekstrem bisa berujung pada fenomena berbahaya bernama microsleep? Microsleep adalah kondisi di mana seseorang tanpa sadar tertidur dalam waktu sangat singkat, mulai dari beberapa detik hingga menit, saat sedang melakukan aktivitas penting seperti menyetir. Meski durasinya singkat, efeknya bisa sangat fatal karena kesadaran terhadap lingkungan sekitar hilang.

Fenomena ini menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas, terutama pada pengemudi yang kelelahan atau kurang tidur. Oleh karena itu, penting bagi para pengendara untuk mengenali tanda-tanda microsleep dan mengetahui cara pencegahannya agar terhindar dari risiko kecelakaan.

Apa Itu Microsleep dan Mengapa Begitu Berbahaya?

Microsleep adalah episode tidur singkat yang terjadi tanpa disengaja saat tubuh sangat mengantuk. Selama periode ini, pengendara kehilangan fokus dan tidak sadar terhadap kondisi di sekitar, sehingga berpotensi menabrak objek atau kendaraan lain. Karena biasanya terjadi secara tiba-tiba, microsleep sulit dideteksi sebelum kecelakaan terjadi.

Kejadian ini sangat berbahaya terutama saat mengemudi dalam kondisi monoton seperti perjalanan panjang di jalan tol atau saat malam hari ketika tubuh menuntut istirahat.

Faktor Penyebab Microsleep yang Wajib Diketahui

Microsleep bisa terjadi akibat berbagai penyebab, seperti yang dilansir dari astraotoshop di antaranya:

  • Kekurangan tidur: Tidur kurang dari 6 jam meningkatkan risiko kantuk ekstrem.
  • Gangguan tidur: Sleep apnea atau insomnia dapat mengganggu pola tidur.
  • Monotonitas perjalanan: Mengemudi di jalan lurus dan panjang membuat pengemudi mudah bosan dan kehilangan fokus.
  • Konsumsi alkohol atau obat-obatan: Zat ini menurunkan kewaspadaan dan kemampuan mengemudi.
  • Kurang istirahat selama perjalanan: Tidak berhenti untuk istirahat membuat tubuh cepat lelah.

Kasus Nyata Kecelakaan Akibat Microsleep di Indonesia

Beberapa insiden kecelakaan di Indonesia menyoroti bahaya microsleep:

  • Tabrakan Ferrari di Bundaran Senayan (Oktober 2023): Mobil mewah menabrak lima kendaraan, dua orang luka-luka, diduga pengemudi mengantuk.
  • Kecelakaan di Tol Pemalang (Maret 2023): Mobil pebulutangkis Syabda Perkasa Belawa mengalami kecelakaan di KM 314A.
  • Kecelakaan di Tanah Merah, Bangkalan (September 2023): Tiga mobil terlibat kecelakaan, enam luka-luka dan satu meninggal, sopir diduga mengalami microsleep.

Kejadian-kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengendara memperhatikan kondisi fisik dan mental sebelum dan selama mengemudi.

Cara Ampuh Mencegah Microsleep Saat Berkendara

Untuk menjaga keselamatan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan pengendara:

  1. Tidur cukup sebelum berkendara minimal 6-8 jam agar tubuh dan otak siap.
  2. Jangan begadang atau kurang tidur karena ini memicu kantuk berlebihan.
  3. Istirahat secara berkala setiap 1-2 jam perjalanan atau jika merasa lelah.
  4. Perhatikan tanda kelelahan, seperti mata berat atau sulit fokus, dan segera berhenti jika diperlukan.
  5. Lakukan peregangan dan berjalan sebentar saat berhenti untuk mengurangi rasa kantuk.
  6. Jangan ragu untuk menepi jika rasa kantuk muncul.
  7. Ajak teman bicara untuk membantu menjaga kewaspadaan selama perjalanan.
  8. Hindari alkohol dan obat-obatan yang memengaruhi kesadaran saat berkendara.

Kesimpulan: Utamakan Keselamatan dengan Menghindari Microsleep

Microsleep adalah musuh tersembunyi bagi pengemudi, yang dapat menyebabkan kecelakaan tragis dalam hitungan detik. Dengan mengenali tanda-tanda dan menerapkan langkah pencegahan, kita bisa menjaga keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain. Pastikan selalu mengemudi dalam kondisi prima dan kendaraan dalam keadaan baik. Ingat, berkendara dengan sadar adalah kunci utama menuju perjalanan yang aman.(*)

Tinggalkan Balasan