Anak Sering Nonton TV Terlalu Dekat? Ini Dampak Seriusnya dan Cara Mencegahnya

KENDARINEWS.COM–Di tengah kemajuan teknologi dan semakin beragamnya pilihan tayangan, televisi seakan menjadi hiburan andalan bagi anak-anak. Namun, banyak orang tua mulai resah ketika anak-anak memiliki kebiasaan menonton TV terlalu dekat. Apakah ini berbahaya bagi mata? Atau hanya mitos lama yang terus dipercaya turun-temurun?

Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai dampak menonton TV terlalu dekat bagi anak, serta tips agar kebiasaan ini tak merugikan kesehatan si Kecil.

Jarak Ideal Menonton TV Berdasarkan Ukuran Layar

Banyak ahli mata menyarankan jarak ideal menonton TV adalah sekitar 3 meter dari layar. Tapi sebenarnya, jarak ideal tergantung pada ukuran televisi.

Sebagai contoh:

  • TV 32 inch → jarak menonton yang disarankan: ±4 meter
  • TV lebih besar → jarak sebaiknya semakin jauh

Meski begitu, prinsip utamanya adalah kenyamanan mata. Bila anak bisa melihat layar dengan jelas dan tidak merasa lelah, berarti jaraknya cukup aman. Namun, posisi terlalu dekat berisiko membuat mata bekerja ekstra keras, yang bisa memicu masalah kesehatan.

Efek Negatif Menonton TV Terlalu Dekat pada Anak

Menonton TV dalam jarak terlalu dekat bukan hanya soal kenyamanan, tapi bisa menimbulkan gangguan kesehatan, khususnya pada mata. Dilansir dari hellosehat,berikut beberapa efek yang perlu diwaspadai:

1. Kelelahan Mata (Asthenopia)

Mata anak dipaksa terus fokus dalam jarak pendek, menyebabkan rasa sakit kepala, nyeri di sekitar mata, dan cepat lelah saat menonton.

2. Mata Kering

Menonton terlalu fokus membuat anak jarang berkedip, sehingga produksi air mata berkurang dan mata terasa kering, gatal, bahkan perih.

3. Rabun Jauh (Miopia)

Kebiasaan menonton terlalu dekat dalam jangka panjang berisiko meningkatkan miopia atau rabun jauh, terutama pada anak-anak usia sekolah.

4. Gangguan Tidur

Paparan cahaya biru dari layar TV, apalagi jika ditonton menjelang tidur, bisa mengganggu hormon melatonin yang berfungsi mengatur siklus tidur. Akibatnya, anak jadi susah tidur atau kualitas tidurnya menurun.

5. Penurunan Kualitas Penglihatan

Jika dibiarkan terus-menerus, paparan layar dalam jarak dekat bisa mempercepat penurunan fungsi penglihatan secara umum, terutama di usia dini.

6. Kurangnya Interaksi Sosial

Anak yang terlalu fokus pada TV cenderung pasif secara sosial. Ia lebih suka duduk diam di depan layar dibanding berinteraksi, bermain, atau belajar berkomunikasi dengan teman sebaya.

Tips Mencegah Anak Menonton TV Terlalu Dekat

Untuk menjaga kesehatan mata dan tumbuh kembang anak, berikut langkah-langkah sederhana yang bisa diterapkan di rumah:

1. Atur Jarak Menonton

Pastikan anak menonton dalam jarak yang sesuai dengan ukuran TV di rumah. Gunakan perabot seperti sofa atau karpet agar anak terbiasa menonton dari tempat yang lebih jauh.

2. Batasi Durasi Menonton

Anak usia 2–5 tahun sebaiknya tidak menonton TV lebih dari 1 jam per hari, dan hanya untuk konten edukatif dengan pendampingan orang tua.

3. Pilih Tayangan yang Sesuai Usia

Gunakan fitur kontrol orang tua di aplikasi atau smart TV. Pilih tayangan yang mendidik dan sesuai usia, serta hindari konten kekerasan atau berbahasa kasar.

4. Libatkan Anak dalam Aktivitas Fisik

Ajak anak bermain di luar rumah, menggambar, atau membaca buku bersama. Ini bisa jadi alternatif sehat yang jauh lebih bermanfaat bagi tumbuh kembangnya.

5. Jadikan Contoh yang Baik

Orang tua juga harus memberi contoh. Hindari menonton terlalu dekat, terlalu lama, atau membawa TV ke kamar tidur anak.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika anak sering mengeluh sakit mata, penglihatan buram, atau sakit kepala setelah menonton TV, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter mata. Pemeriksaan rutin juga dianjurkan untuk mendeteksi gangguan penglihatan sejak dini.(*)

Tinggalkan Balasan