KENDARINEWS.COM–Istilah self-love atau mencintai diri sendiri kini tak lagi dianggap remeh. Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental membuat praktik self-love semakin banyak digaungkan, terutama di kalangan generasi muda. Namun, di balik popularitasnya, masih banyak yang salah kaprah memahami makna self-love.
“Self-love bukan berarti menuruti semua keinginan atau menjadi egois,” jelas Psikolog Klinis, dr. Mita Anjani. “Ini adalah bentuk penghargaan dan penerimaan terhadap diri sendiri, baik secara fisik maupun emosional.”
Menurut dr. Mita, self-love adalah fondasi yang kuat untuk membangun kepercayaan diri, menciptakan hubungan yang sehat, serta menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijak. Saat seseorang mencintai dirinya dengan sehat, ia lebih mampu berpikir positif, bahkan dalam kondisi penuh tekanan seperti rasa kecewa atau marah.
Manfaat Self-Love untuk Mental dan Fisik
Dilansir dari alodokter, praktik mencintai diri sendiri berdampak luas, mulai dari meningkatkan self-esteem, mengurangi risiko gangguan mental, hingga mendorong pola hidup sehat. Individu dengan self-love yang tinggi cenderung:
- Lebih puas dengan hidupnya
- Rajin menjaga pola makan dan olahraga
- Mampu mengelola stres
- Tidak mudah terpengaruh komentar negatif orang lain
Tak hanya itu, penelitian menunjukkan bahwa rendahnya tingkat self-love dan self-esteem bisa meningkatkan risiko gangguan seperti depresi, kecemasan, bahkan gangguan makan.
Langkah Nyata Menerapkan Self-Love
Bagi yang ingin mulai menerapkan self-love, beberapa langkah praktis yang bisa dicoba adalah:
- Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri
- Tidak membandingkan diri dengan orang lain
- Menjaga tubuh dengan makanan sehat dan olahraga
- Menghindari lingkungan toksik
- Belajar membuat keputusan untuk diri sendiri
- Berani menghadapi rasa takut dan emosi negatif
“Self-love adalah proses yang tidak instan,” lanjut dr. Mita. “Yang penting adalah konsistensi dan keberanian untuk memprioritaskan diri sendiri tanpa mengabaikan empati terhadap orang lain.”
Self-Love Bukan Alasan untuk Bersikap Egois
Penting dicatat, self-love yang sehat tetap memperhatikan batas. Ia bukan pembenaran untuk bersikap semaunya atau mengabaikan perasaan orang lain. Justru, saat seseorang merasa utuh secara emosional, ia lebih mampu menciptakan hubungan yang sehat dengan lingkungan sekitarnya.(*)








































