Makin Canggih, Penipuan Online Terus Mengintai! Ini 5 Cara Lindungi Diri Sebelum Jadi Korban

KENDARINEWS.COM – Di era digital seperti sekarang, hampir semua hal dilakukan secara online: belanja, transaksi keuangan, komunikasi, bahkan urusan administrasi. Namun, di balik kemudahan tersebut, penipuan online makin canggih dan kerap menjebak pengguna yang lengah.

Modus yang digunakan para pelaku juga terus berkembang, mulai dari phishing, penyalahgunaan OTP, hingga situs palsu yang menyerupai platform resmi. Oleh karena itu, masyarakat perlu membekali diri dengan pengetahuan dasar untuk menghindari jebakan siber.

Berikut ini adalah lima langkah penting yang perlu Anda lakukan untuk melindungi data pribadi dan mencegah jadi korban penipuan online yang dilansir darirri.co.id.

1. Gunakan Password yang Unik dan Sulit Ditebak

Hindari menggunakan password “123456”, tanggal lahir, atau nama hewan peliharaan. Kombinasikan huruf besar, kecil, angka, dan simbol agar tidak mudah diretas. Gunakan aplikasi password manager jika perlu, agar semua akun Anda tetap aman dengan kata sandi berbeda.

2. Jangan Percaya Email atau Pesan Mencurigakan

Phishing menjadi salah satu modus paling umum dalam penipuan online. Penipu berpura-pura menjadi pihak terpercaya lalu mengirimkan email atau pesan berisi link palsu atau permintaan data pribadi. Jika ragu, langsung hubungi institusi resmi, bukan melalui link atau kontak yang dikirimkan.

3. Rahasiakan Kode OTP, Bahkan dari Orang Terdekat

Kode OTP adalah kunci utama akses ke akun Anda. Sekali dibagikan, pelaku bisa membobol akun bank atau aplikasi Anda dalam hitungan detik. Meski terlihat seperti pesan biasa, jangan pernah bagikan kode OTP kepada siapa pun—baik keluarga, teman, maupun oknum yang mengaku dari pihak resmi.

4. Hati-Hati Klik Link Asing

Jangan tergoda mengeklik tautan dari SMS atau WhatsApp yang mengiming-imingi hadiah, undian, atau pengembalian dana. Link tersebut bisa mengarahkan Anda ke situs palsu dan mencuri data. Pastikan hanya mengakses link dari sumber resmi dan terpercaya.

5. Edukasi Diri dan Lingkungan Sekitar

Pengetahuan adalah pertahanan terbaik. Rajin baca informasi terkini tentang modus penipuan baru, dan bagikan edukasi ini kepada keluarga serta orang tua yang lebih rentan jadi target. Semakin banyak orang sadar, semakin kecil peluang pelaku menipu.

Kesimpulan

Penipuan online tidak mengenal usia, latar belakang, atau jabatan. Siapa pun bisa menjadi korban jika lengah. Maka dari itu, selalu waspada, tingkatkan literasi digital, dan bantu orang lain agar tak terjebak dalam skenario penipuan digital yang terus berkembang.(*)

Tinggalkan Balasan