Operasi Patuh Anoa 2025, Dirlantas Polda Sultra Pimpin Razia dan Bagikan Helm Gratis

KENDARINEWS.COM–Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), kembali gelar razia kendaraan bermotor dalam rangka Operasi Patuh Anoa 2025. Razia yang memasuki hari ke-12, pelaksanaan ini dilakukan di sejumlah titik di Kota Kendari, salah satunya di Jalan Laode Hadi Bypass, Kelurahan Wundudopi, Kecamatan Wua-Wua, Jumat (25/7).

Sebelum pelaksanaan razia, Ditlantas Polda Sultra melaksanakan apel gabungan bersama Polisi Militer (POM) TNI dan Dinas Perhubungan (Dishub) di halaman Markas Komando (Mako) Patroli Jalan Raya (PJR). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Direktur Lalu Lintas Polda Sultra, Kombes Pol Argowiyono, didampingi Wadir Lantas AKBP Arif Irawan.

Kombes Pol Argowiyono menjelaskan bahwa Operasi Patuh Anoa bertujuan meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas, sekaligus menekan angka kecelakaan.

“Operasi ini tidak hanya bersifat penindakan, tapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih tertib dan aman dalam berkendara,” ujarnya.

Dalam razia tersebut, petugas menemukan berbagai pelanggaran, terutama penggunaan pelat nomor kendaraan yang tidak sesuai standar. Dari hasil penindakan, Ditlantas mencatat total 46 pelanggaran, terdiri dari 16 penilangan dan 30 teguran.

“Bagi pengendara dengan pelat tidak sesuai standar, kami beri imbauan untuk segera mengganti dengan pelat resmi. Sementara pelanggaran lain yang bersifat fatal kami tindak sesuai ketentuan,” kata Kombes Pol Argo.

Menariknya, dalam pelaksanaan razia tersebut Ditlantas Polda Sultra juga menunjukkan pendekatan humanis dengan membagikan helm gratis kepada pengendara yang tidak memakai perlengkapan keselamatan. Kombes Pol Argo secara langsung memberikan helm kepada tiga pengendara, dua di antaranya pelajar yang kedapatan berboncengan tanpa helm saat pulang sekolah.

“Ini bentuk kepedulian kami terhadap keselamatan masyarakat, khususnya generasi muda. Helm bukan sekadar kewajiban, tapi pelindung utama saat terjadi kecelakaan,” tegasnya.

Pembagian helm ini, lanjut Argo, merupakan bagian dari upaya edukasi langsung di lapangan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keselamatan, baik bagi pengemudi maupun penumpang.

Nawir, salah seorang pengendara yang terjaring razia, mengapresiasi pelaksanaan Operasi Patuh Anoa 2025. Ia menilai operasi ini sangat membantu mengingatkan masyarakat agar lebih disiplin di jalan.

“Kadang kita lengah atau terburu-buru. Dengan adanya operasi seperti ini, kita jadi lebih sadar akan pentingnya keselamatan,” tuturnya.

Operasi Patuh Anoa 2025 dijadwalkan berlangsung selama 14 hari dan menyasar berbagai jenis pelanggaran lalu lintas. Diharapkan, kegiatan ini mampu menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar di wilayah Sulawesi Tenggara.(abd)