KENDARINEWS.COM–– Kepala Dinas Pariwisata se-Sulawesi mencapai kesepakatan penting dalam pertemuan di Manado hari ini. Mereka sepakat untuk mengembangkan pariwisata terintegrasi, berkualitas, dan berkelanjutan di seluruh pulau Sulawesi. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari inisiatif Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, selaku Ketua Umum Badan Kerjasama Regional Sulawesi (BKPRS).
Pertemuan yang dihadiri baik secara langsung maupun daring ini merupakan puncak dari serangkaian diskusi. Diawali dengan seminar “The Legend of Pongtiku” di Toraja pada 7 Juli 2025 lalu, dilanjutkan dengan rapat virtual, hingga akhirnya terwujud pertemuan tatap muka di Manado.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara (Kadispar Sultra), H. Belli HT, menyatakan semua pihak telah menyetujui poin-poin kerjasama. “Selanjutnya, pada 10 Agustus mendatang, para Gubernur se-Sulawesi akan bertemu di Jakarta dalam acara Discover Nusantara untuk menandatangani MoU,” jelas Belli. MoU ini akan menjadi landasan bagi perjanjian kerjasama antar Dinas Pariwisata se-Sulawesi untuk pengembangan pariwisata terintegrasi.
Langkah ini dinilai sebagai terobosan baru untuk mendorong sinergi antar pemerintah provinsi di Sulawesi. Dengan adanya dua bandara internasional di Makassar dan Manado, Sulawesi memiliki potensi besar untuk menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
Belli menambahkan, “Ide-ide dari Sulawesi Tenggara mendapat sambutan positif karena ini merupakan kebutuhan bersama. Kita akan mengintegrasikan penjadwalan event pariwisata agar tidak bentrok, mengingat ada 16 event Kharisma Event Nusantara 2025 di Sulawesi. Kita juga akan saling mendukung event di masing-masing provinsi dan mendorong investasi pariwisata berkualitas, khususnya pembangunan resort, dengan belajar dari keberhasilan Sulawesi Utara.”
Sulawesi Tenggara mengajukan sejumlah usulan konkret, antara lain: penyusunan roadmap pengembangan pariwisata, peningkatan aksesibilitas antar provinsi, dukungan pembukaan rute penerbangan baru, partisipasi dalam forum investasi dan bisnis pariwisata, integrasi kalender event, promosi bersama, penyelenggaraan event bersama (seperti Sulawesi Run 6 Etape), pengembangan destinasi berkelanjutan (geopark dan desa wisata), penyusunan pola perjalanan wisata (peta jalur kapal dan wisata), integrasi digital pariwisata, sales mission ke Korea, China, Hongkong, dan Malaysia, serta famtrip dengan influencer, media, dan tour operator.
Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara. Diharapkan, kerjasama ini akan meningkatkan konektivitas antar kota di Sulawesi melalui transportasi darat, laut, dan udara, serta memajukan sektor pariwisata Sulawesi secara berkelanjutan.
