KENDARINEWS.COM— Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, melangkah maju dalam membangun ekonomi kerakyatan melalui sinergi program Koperasi Merah Putih dan One Village One Product (OVOP).
Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, menyatakan komitmennya untuk menjadikan koperasi sebagai mesin penggerak ekonomi lokal, mendukung kemandirian desa, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sejalan dengan peluncuran nasional Koperasi Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025, Bombana telah membentuk 143 koperasi di seluruh desa dan kelurahan. Bupati Burhanuddin menekankan pentingnya integrasi OVOP dan koperasi sebagai strategi utama dalam pengembangan ekonomi desa. OVOP, yang menekankan satu produk unggulan per desa, akan diintegrasikan dengan koperasi untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang lebih luas, termasuk pasar modern, digital, dan ekspor.
“Koperasi bukan hanya tempat menabung atau meminjam uang, tetapi rumah besar ekonomi desa,” tegas Bupati Burhanuddin.
Melalui koperasi, proses produksi, pengemasan, hingga pemasaran produk-produk unggulan desa akan dikelola secara terintegrasi, melibatkan hasil produksi masyarakat dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Program ini juga bertujuan untuk melindungi petani dan pelaku UMKM dari praktik-praktik tidak adil oleh tengkulak. Koperasi akan menyediakan layanan simpan pinjam dengan bunga ringan dan tanpa jaminan memberatkan, memberikan akses langsung ke pasar, dan meningkatkan margin keuntungan bagi petani. Petani tidak lagi perlu menjual hasil panen sebelum waktunya kepada tengkulak hanya untuk mendapatkan modal.
Kedepan, BUMDes akan difokuskan pada pengelolaan aset dan kegiatan ekonomi desa, sementara koperasi akan berperan sebagai jembatan akses pasar dan permodalan. Sinergi ini diharapkan dapat memutus rantai tengkulak dan menciptakan ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan. Dengan strategi terintegrasi ini, Bombana berupaya membangun ekonomi yang berkeadilan dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
