KENDARINEWS.COM- – Puluhan petani yang tergabung dalam Forum Petani Bombana Bersatu menggelar aksi di Kantor Bupati Bombana, Kamis (25/9), memprotes anjloknya harga gabah di tingkat petani yang dinilai di bawah standar nasional. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk segera melakukan intervensi guna menstabilkan harga.
Dalam aksi tersebut, petani menyampaikan keluhan bahwa harga gabah di Bombana saat ini berkisar antara Rp6.200 hingga Rp6.300 per kilogram. Angka ini lebih rendah dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram sesuai ketentuan nasional.
“Selisih ratusan rupiah per kilogram ini, jika dikalikan volume panen, membuat petani menanggung kerugian besar,” ujar Sugito, Koordinator Lapangan Forum Petani Bombana Bersatu, dalam orasinya.
Massa aksi menilai lemahnya pengawasan pemerintah daerah menjadi salah satu penyebab stagnasi harga gabah. Mereka menuntut Pemkab Bombana untuk segera melakukan intervensi kebijakan dan memperkuat fungsi lembaga penyangga pangan agar harga jual petani tidak terus merosot. Selain stabilisasi harga, forum petani juga mengajukan rekomendasi terkait evaluasi pejabat teknis yang dianggap tidak maksimal menjalankan tugasnya.
Menanggapi tuntutan tersebut, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Bombana, Sahrun, yang menemui massa aksi, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjalankan arahan pemerintah pusat sesuai Inpres Nomor 6 Tahun 2025. Instruksi Presiden tersebut menetapkan standar harga gabah Rp6.500 per kilogram sebagai acuan nasional.
“Apa yang menjadi keluhan masyarakat Bombana ini akan segera kami tindaklanjuti. Semua rekomendasi dari aksi ini akan kami sampaikan kepada Bupati untuk dirumuskan langkah strategis,” ujar Sahrun. (Idh/b)
