KENDARINEWS.COM— Sulawesi Tenggara – Lonjakan harga bawang merah yang signifikan di Sulawesi Tenggara mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Kendari untuk berinovasi. Mereka menginisiasi program budidaya bawang merah dengan teknik urban farming di tiga desa di Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan: Desa Lambuea, Desa Amohalo, dan Desa Mekar Jaya. Program ini menjadi solusi kreatif menghadapi inflasi yang tengah melanda, khususnya dampak kenaikan harga bahan pangan pokok.
Menggunakan keranjang bekas dan memanfaatkan pekarangan rumah, mahasiswa KKN ini berhasil menerapkan metode pertanian perkotaan yang hemat biaya dan efektif. Ide ini muncul sebagai respons terhadap data inflasi Sulawesi Tenggara yang dibahas dalam rapat koordinasi Kementerian Dalam Negeri pada 14 Juli 2025. Dosen pembimbing lapangan, Lily Ulfia, menjelaskan bahwa program ini sangat relevan untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan luar dan memperkuat ketahanan pangan lokal.
“Data BPS Desember 2024 menunjukkan kontribusi signifikan bawang merah terhadap inflasi, terutama pada kategori makanan, minuman, dan tembakau,” ujar Lily. Kenaikan harga ini berdampak langsung pada masyarakat desa dengan daya beli terbatas.
Program ini tak hanya mengajarkan teknik budidaya bawang merah yang sederhana, tetapi juga membangun kepekaan mahasiswa terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Hasil panen diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan membuka peluang ekonomi kreatif baru. Hal ini sejalan dengan tema KKN IAIN Kendari tahun 2025: Ketahanan Pangan, Ekoteologi, dan Ekonomi Kreatif.
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat IAIN Kendari, Syamsuddin, mengatakan, “Kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pihak terkait diharapkan dapat mengembangkan model urban farming ini ke desa-desa lain di Sulawesi Tenggara, menciptakan dampak positif berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat.”
Suksesnya program ini membuktikan bahwa solusi sederhana dan inovatif dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi masalah ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berkontribusi langsung pada pembangunan daerah.









































